Dark/Light Mode

Erdogan: Netanyahu Tak Ada Bedanya Dengan Hitler

Kamis, 28 Desember 2023 06:33 WIB
Erdogan: Netanyahu Tak Ada Bedanya Dengan Hitler

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak ada bedanya dengan Adolf Hitler.

Erdogan menyamakan serangan Israel di Gaza, dengan perlakuan Nazi terhadap orang-orang Yahudi.

Turki, anggota NATO yang mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, mengkritik serangan udara dan darat Israel di Gaza.

Turki menjuluki Israel sebagai negara teror, dan mengatakan para pemimpinnya harus diadili di pengadilan internasional.

Baca juga : Firli Perbaiki Surat Pengunduran Diri

Mempertajam retorikanya, Erdogan mengatakan, Turki siap menyambut baik para akademisi dan ilmuwan yang menghadapi penganiayaan, lantaran pandangan mereka mengenai konflik di Gaza.

Erdogan berpendapat, negara-negara Barat yang mendukung Israel, terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai kejahatan perang.

"Mereka biasa berbicara buruk tentang Hitler. Tapi, apa bedanya Netanyahu dengan Hitler? Mereka akan membuat kita merindukan Hitler. Apakah yang dilakukan Netanyahu sekarang ini, kurang dari apa yang dilakukan Hitler? Sebenarnya tidak," cetus Erdogan, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/12/2023).

"Netanyahu lebih kaya dari Hitler, dia mendapat dukungan dari Barat. Segala macam dukungan datang dari Amerika Serikat. Dan apa yang mereka lakukan dengan semua dukungan ini? Mereka membunuh lebih dari 20 ribu warga Gaza,” imbuh presiden berusia 69 tahun itu.

Baca juga : Gibran Beri Kesempatan Anak Muda Berani Tampil Dan Ikuti Inkubasi Bisnis

Disebut tak beda dengan Hitler, Netanyahu mengatakan, Presiden Turki harus menjadi orang terakhir yang menguliahi Israel.

“Erdogan, orang yang melakukan genosida terhadap suku Kurdi, yang memegang rekor dunia karena memenjarakan jurnalis yang menentang pemerintahannya adalah orang terakhir yang dapat mengajarkan moralitas kepada kami," papar politisi berusia 74 tahun.

Terlepas dari kritiknya, Turki tetap mempertahankan hubungan komersial dengan Israel. Sehingga, mendapat reaksi keras dari partai oposisi dan Iran.

Ankara mengatakan, perdagangan dengan Israel telah menurun tajam sejak 7 Oktober, ketika kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan yang menewaskan 1.200 orang. 

Baca juga : Jelang Natal dan Tahun Baru, Bank Danamon Sesuaikan Jadwal Operasi

Serangan inilah yang kemudian membuat Israel terus membombardir Palestina, hingga hari ini. Meski sempat ada jeda kemanusiaan antara 24 November hingga 1 Desember 2023.

Berbeda dengan sekutu Baratnya dan beberapa negara Arab, Turki tidak memandang Hamas sebagai organisasi teroris.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.