Dark/Light Mode

Survei Kekayaan Tahunan Bank Credit Suisse

Jutawan China Lebih Banyak Daripada AS

Selasa, 22 Oktober 2019 08:33 WIB
Nannette Hechler-Fayd`herbe (Foto Credit Suisse)
Nannette Hechler-Fayd`herbe (Foto Credit Suisse)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah orang kaya di China untuk pertama kalinya melampaui jumlah jutawan di Amerika Serikat, demikian hasil penelitian dari bank dan lembaga pemberi kredit asal Swiss, Credit Suisse.

Survei Kekayaan Tahunan yang dirilis Bank Credit Suisse, Senin (21/10) menunjukkan 100 juta warga China menempati daftar 10 persen penduduk terkaya dunia, sementara dalam daftar itu, hanya ada 99 juta warga AS.

Baca juga : Darmin Pede Ekonomi RI Lebih Tahan Banting

"Walaupun ada perang dagang antara AS dan China dalam 12 bulan terakhir, masing-masing negara masih mampu menghimpun kekayaan senilai 3,8 triliun dolar AS dan 1,9 triliun dolar AS," kata kepala riset bidang ekonomi dunia Credit Suisse, Nannette Hechler-Fayd'herbe, dilansir hasil Reuters.

Menurut survei bank Swiss itu, jumlah jutawan dunia meningkat sebanyak 1,1 juta orang menjadi kurang lebih 46,8 juta jiwa. Para jutawan itu diperkirakan memiliki kekayaan total sebanyak 158,3 triliun dolar AS, atau menguasai 44 persen dari aset dunia. 

Baca juga : Musim Kemarau, Luas Tanam Padi Sumsel Malah Bisa Nambah 200.000 Hektare

Dalam studi itu turut diketahui ada 675 ribu jutawan baru di AS. Namun, akibat pergerakan nilai tukar, jumlah jutawan di Australia menurun jadi kurang lebih 124.000 orang. Sementara itu, Inggris kehilangan 27.000 jutawan, dan Turki 24.000 jutawan. 

Laporan dari Credit Suisse memperkirakan 55.920 orang dewasa memiliki kekayaan sekitar 100 juta dolar AS dan 4.830 aset bersih senilai di atas 500 juta dolar AS. Survei tersebut juga memprediksi kekayaan dunia, yang meningkat 2,6 persen pada tahun lalu, akan kembali melonjak 27 persen dalam lima tahun ke depan menjadi 459 triliun dolar AS pada 2024. 

Baca juga : Proyek East Connecting Taxiway Rampung, Bandara Soetta Lebih Banyak Akomodir Penerbangan dan Makin Indah

Jumlah jutawan di dunia juga akan meningkat selama periode itu sampai nyaris menembus angka 63 juta orang. Sementara itu, kekayaan dari 90 persen warga dunia ternyata hanya menyumbang 18 persen dari jumlah aset global. Akan tetapi, angka itu meningkat dibandingkan dengan jumlah pada tahun 2000 yang mencapai 11 persen. 

"Masih terlalu dini untuk menyimpulkan kesenjangan di tingkat dunia sekarang menurun, bukti yang tersedia sekarang menunjukkan bahwa 2016 menjadi momen puncak dalam waktu dekat ini," tambah Fayd'herbe. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.