Dark/Light Mode

Insinyur RI Disebut Curi Teknologi Jet Tempur Korsel, Sekarang Lagi Diselidiki

Jumat, 2 Februari 2024 14:54 WIB
Salah satu prototipe pesawat jet tempur KF-21 yang diproduksi Korea Aerospace Industries (KAI). (Foto: Yonhap)
Salah satu prototipe pesawat jet tempur KF-21 yang diproduksi Korea Aerospace Industries (KAI). (Foto: Yonhap)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah insinyur asal Indonesia kini telah menjalani penyelidikan atas dugaan pencurian teknologi, terkait pengembangan pesawat jet tempur KF-21, yang merupakan proyek kerja sama dengan Korea Selatan (Korsel).

Informasi ini disampaikan Badan Pengadaan Milik Negara Korea Selatan (Korsel)/Defense Acquisition Program Administration (DAPA).

Baca juga : Pertamina NRE Kembangkan Teknologi Konservasi Energi Dan Sistem Kelistrikan

“Saat ini, sedang berlangsung investigasi bersama yang melibatkan lembaga terkait, termasuk Dinas Intelijen Nasional, untuk memastikan dugaan pencurian teknologi oleh insinyur Indonesia," kata seorang pejabat DAPA kepada wartawan, seperti dilansir Yonhap, Jumat (2/2/2024).

Sumber terpercaya mengungkap, penyelidikan dilakukan untuk memastikan, apakah para insinyur Indonesia menyimpan data teknologi strategis terkait program pengembangan KF-21. Terkait hal tersebut, mereka dilarang meninggalkan Korsel.

Baca juga : Teknologi Plasmacluster Ampuh Tingkatkan Konsentrasi Mengemudi

Yonhap menyebut, Indonesia yang merupakan negara mitra proyek pengembangan jet tempur KF-21, telah gagal menanggung 20 persen dari total biaya proyek sebesar 8,8 triliun won atau setara Rp 104,09 triliun.

Komitmen program pengembangan jet tempur KF-21 yang diluncurkan pada tahun 2015 pun dipertanyakan.

Baca juga : Indonesia Beri Pelatihan Teknologi Kawin Suntik pada Ternak ke Negara Anggota IsDB

Hingga saat ini, Indonesia diperkirakan telah membayar 278,3 miliar won atau Rp 3,29 triliun untuk proyek tersebut, dan masih berhutang hampir 1 triliun won atau Rp 11,83 triliun.

Korsel berencana memulai produksi jet tempur KF-21 pada akhir tahun ini, dengan menargetkan 120 KF-21 pada tahun 2032.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.