Dark/Light Mode

Dubes Korea Selatan Untuk Indonesia Lee Sang Deok Sambut Kedatangan Jenazah ABK WNI

Senin, 18 Maret 2024 06:49 WIB
Dubes Lee Sang Deok (kedua kanan) mendampingi keluarga ABK WNI yang tewas tenggelam di Korea Selatan, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3/2024). (Foto: Kedubes Korsel)
Dubes Lee Sang Deok (kedua kanan) mendampingi keluarga ABK WNI yang tewas tenggelam di Korea Selatan, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3/2024). (Foto: Kedubes Korsel)

RM.id  Rakyat Merdeka - Suasana duka menyelimuti kedatangan tiga jenazah Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas tenggelam di perairan Korea Selatan (Korsel), di Tanah Air, Sabtu (16/3/2024) pagi.

Duta Besar (Dubes) Korsel untuk Indonesia Lee Sang Deok nampak hadir dalam penyambutan jenazah yang mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Para ABK WNI ini merupakan korban insiden tenggelamnya kapal 2 Haesinho di Laut Yeosu Selatan, Kota Tongyeong, Korsel, Sabtu (9/3/2024). Dubes Lee menyampaikan ucapan penyemangat kepada keluarga korban.

Baca juga : Fitch Pertahankan Peringkat Indonesia, Ini Tanggapan Bos BI

“Saya ikut berduka cita atas kepergian warga Indonesia. Atas nama masyarakat Korea, sekali lagi saya ucapkan ikut berduka cita atas kehilangannya,” kata Dubes Lee, Sabtu (16/3/2024).

Seperti diketahui, sejumlah WNI dinyatakan hilang setelah kapal penangkap ikan tenggelam di perairan di dekat Kota Tong yeong, Korea Selatan, Sabtu (9/3/2024).

Hingga Minggu, 10 Maret 2024, telah ditemukan 4 ABK kapal penangkap ikan 2 Haesinho yang tenggelam di Laut Yeosu Selatan. Keempat ABK tersebut terdiri dari 3 WNI dan 1 warga Korsel. Keempatnya meninggal dunia.

Baca juga : Bangun Ekonomi Kerakyatan, Surveyor Indonesia Berdayakan Kelompok Petani

Kapal itu membawa 9 ABK termasuk 7 WNI. Adapun kapal seberat 29 ton itu terbalik pada pagi hari di perairan yang terle tak sejauh 68 kilometer di Se latan pulau daerah Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan.

“Pemerintah Korea Selatan akan melanjutkan mencari empat korban asal Indonesia yang sampai sekarang belum ditemukan,” ujar Dubes Lee.

Otoritas Korsel telah menge rahkan berbagai sumber daya, termasuk 19 kapal KCG, satu kapal Angkatan Laut Korea, 27 kapal swasta, 13 helikopter dan 20 penyelam untuk membantu pencarian.

Baca juga : Surveyor Indonesia Replanting Tanaman Kopi Di Pangalengan Jabar

Selain itu, Pemerintah Negeri Ginseng itu juga telah berkoor dinasi dengan pihak perusahaan sebagai pemilik kapal untuk memastikan pemenuhan hak hak mendiang ketiga ABK WNI.

Ketiga korban tersebut, yakni Maulana Mansyur asal Sukabumi (Jawa Barat), R Arie Permana asal Sumedang (Jawa Barat) dan Safrudin warga Brebes (Jawa Tengah).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.