Dark/Light Mode

Di Australia, Jokowi: Indonesia Menentang Kampanye Hitam Berdalih Lingkungan

Rabu, 6 Maret 2024 11:26 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri resepsi yang digelar Perdana Menteri PM Australia Anthony Albanese dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center MCEC, Melbourne, Australia pada Selasa (5/3). Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Jokowi saat menghadiri resepsi yang digelar Perdana Menteri PM Australia Anthony Albanese dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center MCEC, Melbourne, Australia pada Selasa (5/3). Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi blak-blakan menyampaikan bahwa Indonesia menentang kampanye hitam diskriminatif menggunakan dalih lingkungan hidup tanpa bukti ilmiah.

Hal itu disampaikan Jokowi saat berpidato di sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center, Melbourne, Australia, Rabu (6/3).

Dalam kesempatan tersebut, mantan Wali Kota Solo ini menekankan pentingnya investasi dan dukungan Australia di ASEAN. Terutama dalam menghadapi perubahan iklim. Namun, Jokowi menentang kampanye hitam lingkungan tanpa dasar ilmiah.

Baca juga : Indonesia-Australia Kolaborasi Perkuat Rantai Pasok Energi Bersih Di Kawasan

"Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminatif yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti saintifik,” ucap Presiden.

Ia juga mendorong pelaku bisnis Australia untuk mendukung pembangunan EV ecosystem ASEAN seperti perusahaan nikel Australia Nickel Industries yang telah berinvestasi di Morowali, Sulawesi Tengah.

Terkait kerja sama transformasi digital, Presiden mengapresiasi dimulainya perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement pada tahun lalu. 

Baca juga : Dubes Australia Untuk Indonesia Penny Williams Happy, Akhirnya Berkunjung Ke Papua

Presiden Jokowi pun berharap Australia dapat memberikan dukungan melalui pengembangan kemampuan dan pengetahuan, serta kemitraan publik dan privat yang kuat.

Dalam penutup pidatonya, Jokowi mengingatkan bahwa ASEAN dan Australia berbagi masa depan yang sama dan harus menjadi motor penggerak untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera. 

“ASEAN and Australia are great partners for now and the future,” tandasnya.

Baca juga : Dihadiri Presiden Jokowi, Bank Mandiri Groundbreaking Kantor Digital di IKN

Turut mendampingi Presiden dalam sesi pleno KTT Khusus ASEAN-Australia adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.