Dark/Light Mode

Blusukan Ke Jepang, Komisi Energi DPR RI Tertarik Kembangkan Energi Nuklir

Rabu, 8 Mei 2024 23:54 WIB
Dubes Heri Akhmadi ramah tamah dengan Komisi VII DPR RI di Wisma Duta Tokyo, Selasa (7/5).
Dubes Heri Akhmadi ramah tamah dengan Komisi VII DPR RI di Wisma Duta Tokyo, Selasa (7/5).

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi berharap kunjungan Komisi VII DPR RI ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi mendapatkan gambaran langsung pengolahan energi nuklir sebagai salah satu bauran energi atau energi primer gabungan yang terdiri dari minyak dan gas bumi, batubara, energi baru serta energi terbarukan.

Hal itu disampaikan Dubes Heri saat beramah tamah dengan Komisi VII DPR RI di Wisma Duta Tokyo, Selasa (7/5). 

"Saya berharap kunjungan Komisi Energi DPR RI ke PLTN Fukushima Daichi bisa mendapat wawasan langsung upaya Jepang membangun kembali kepercayaan publik seputar energi nuklir sebagai bagian dari bauran energi. Ini memang tantangan tersendiri. Indonesia sendiri berencana untuk mengembangkan nuklir sebagai salah satu bauran energi," ujar Dubes Heri. 

Baca juga : Budhy Ngaku Tak Tahu, Dedi Bingung Ada Apa

Dalam kesempatan itu,  Dubes Heri juga memaparkan kerja sama Indonesia Jepang dalam kerangka Asia Zero Emission Community  (AZEC). Termasuk 78 proyek terkait AZEC di Indonesia, di antaranya pengembangan energi terbarukan melalui proyek instalasi sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di berbagai lokasi di Indonesia.

“Kerja sama ini penting karena terkait tantangan perubahan iklim global. Indonesia memerlukan tindakan yang tepat untuk mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca secara bertahap. Ini sesuai dengan komitmen Indonesia dalam Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC). Net Zero Emission (NZE) secara nasional ditargetkan dapat dicapai pada tahun 2060. Namun, kita harus yakin dan berkomitmen untuk mencapai target NZE lebih cepat, pada 2050,” tambahnya. 

Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto meyakini, Indonesia dapat menyusun kebijakan yang dapat menjaga akselerasi Indonesia mencapai NZE pada tahun 2060, dengan bauran energi yang dirancang secermat mungkin.

Baca juga : Dubes Iwan Bogananta Ajak Komisi 1 DPR RI Kunjungi Pabrik Rendang Di Bulgaria

"Sangat menarik. Kami lihat langsung Jepang, melalui PLTN Fukushima Daichi dengan segala daya upayanya setelah bencana gempa tsunami 2011, berhasil menurunkan tingkat radiasi ke titik aman. Ini pelajaran berharga buat kita di Indonesia yang butuh energi banyak. Nuklir adalah salah satu opsi. Kita sudah hitung tanpa nuklir tampaknya sulit kita mencapai NZE di 2026," ujar Sugeng .

"Selain itu, Jepang juga menawarkan peluang dan inovasi, termasuk investasi potensial tidak hanya sektor energi, tapi di sektor ekonomi dan industri," tambahnya. 

Turut hadir dalam acara ini, Direksi Pertamina, Direksi Nusantara Power, Direksi Vale Indonesia. Hadir pula Profesor di The University of Tokyo yang merupakan pakar energi sistem dan hidrogen, Aziz Muhammad, yang memaparkan pengelolaan dan peluang pengembangan hidrogen di Indonesia.

Baca juga : Convex Ke 48, Momentum Kembangkitan Industri Migas

Pada kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Jepang pada 6–12 Mei 2024 ini, selain berkunjung ke PLTN Fukushima Daiichi, delegasi juga melakukan pertemuan dengan Director General for International Policy on Carbon Neutrality Ministry of Economy, Trade and Industry (METI). Sejumlah topik dibahas, di antaranya pengembangan energi terbarukan dalam kerangka AZEC dan penyusunan RUU Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.