Dark/Light Mode

Pyongyang Luncurkan Roket, Korsel Ancam Kim Jong-un Tamat Jika Gunakan Nuklir

Selasa, 23 April 2024 19:43 WIB
(Foto: Yonhap)
(Foto: Yonhap)

RM.id  Rakyat Merdeka - Semenanjung Korea kembali memanas setelah Korea Utara mengklaim telah menggelar latihan roket yang mensimulasikan serangan nuklir, pada Senin (22/4/2024). Menanggapi aksi tersebut, Korea Selatan (Korsel) memberikan ultimatum. Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan rezim Kim Jong-un akan hancur jika Pyongyang mencoba menggunakan senjata nuklir.

"Jika Korea Utara berusaha menggunakan senjata, mereka akan menghadapi respons yang segera, luar biasa besar, dan tegas dari aliansi Korea Selatan-AS, dan rezim Korea Utara akan berakhir," kata juru bicara kementerian, Jeon Ha-kyu, dalam briefing pers rutin, seperti dikutip Yonhap, Selasa (23/4/2024).

Jeon menyatakan, provokasi terus-menerus dari Korea Utara hanya akan memperkuat kemampuan militer Korea Selatan dan pencegahan yang diperluas oleh AS, serta kerja sama keamanan trilateral yang melibatkan Jepang.

Baca juga : TKN Mau Laporkan Koran Achtung ke Bareskrim, Pengamat Sarankan Tak Perlu

Pencegahan yang diperluas merujuk pada komitmen Amerika untuk menggunakan seluruh kemampuan militernya, termasuk nuklir, untuk membela sekutunya. Sekutu telah mengejar bentuk pencegahan yang diperluas yang terintegrasi dengan Seoul memanfaatkan kemampuan militer konvensional berteknologi tinggi.

Staf Gabungan (JCS) menyatakan bahwa uji coba misil terbaru dari Utara tampaknya merupakan "pamer kekuatan" terhadap latihan militer yang sedang berlangsung antara Seoul dan Washington serta menunjukkan kemampuannya dalam menggantikan peluncuran satelit mata-mata yang tertunda dan penjualan senjata ke luar negeri.

Militer Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa Korea Utara tampaknya sedang melakukan persiapan untuk peluncuran satelit mata-mata berikutnya, meskipun tidak ada tanda-tanda peluncuran yang segera.

Baca juga : WOM Finance Luncurkan Program Logam Mulia MasKu Untuk Haji

Juru bicara JCS, Lee Sung-jun, menilai klaim Korea Utara tentang kemampuan serangan nuklir sebagai "berlebihan" dan militer Korea Selatan siap untuk mendeteksi serta menembak jatuh misil balistiknya.

"Korea Utara diketahui belum menyelesaikan eksperimennya dengan senjata nuklir taktis kecil," kata Lee dalam briefing tersebut.

Sistem peluncur roket super besar dari Utara diklasifikasikan sebagai misil jarak pendek yang dapat menjangkau seluruh wilayah Korea Selatan. Pyongyang telah mengklaim bahwa hulu ledak nuklir taktis dapat dipasang pada senjata tersebut.

Baca juga : Kansai Paint Luncurkan Dua Produk dengan Kualitas Premium dan Ramah Lingkungan

Korea Utara mengatakan misil yang diluncurkan pada hari Senin mengenai pulau target dalam jarak 352 kilometer, yang cukup untuk mengenai markas militer Gyeryongdae di Korea Selatan, 160 kilometer selatan Seoul, dan pangkalan udara di Gunsan di pantai barat daya, di mana latihan udara bersama sedang berlangsung.

Pada hari Selasa, Kepala Staf Gabungan (JCS) Laksamana Kim Myung-soo mengunjungi grup misi khusus 707, unit kontraterorisme elit di bawah Komando Perang Khusus, untuk meninjau kesiapan militernya.

Kim menyoroti peran pasukan khusus dalam mengeliminasi kepemimpinan musuh dalam operasi rahasia selama konflik dan meminta kewaspadaan tinggi terhadap ancaman Korea Utara.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.