Dark/Light Mode

Bikin Acara Perempuan Berkebaya, KBRI Bangkok Kenalkan Budaya Bangsa ke Dunia

Selasa, 10 Desember 2019 14:46 WIB
Kegiatan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), di Bangkok, Senin (10/12). (Foto: KBRI Bangkok)
Kegiatan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), di Bangkok, Senin (10/12). (Foto: KBRI Bangkok)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar RI di Bangkok menyatakan mendukungan upaya memperkenalkan kebaya ke dunia, terutama di Thailand. Memang, sudah selayaknya budaya asli Indonesia dilestarikan dan dipromosikan ke mana-mana. Salah satunya dengan kegiatan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), di Bangkok, Senin (10/12).             

“Saya berkeyakinan bahwa acara ini akan membawa manfaat bagi kami di Bangkok. Utamanya dalam mendukung kegiatan pelestarian budaya, khususnya kebaya. Kita memang harus mempromosikan budaya kita di luar negeri sebagai identitas bangsa,” kata Anita Rusdi, istri Dubes RI untuk Thailand yang juga Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Bangkok dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (10/12).        

Menurutnya, para perempuan Indonesia di luar negeri bergaul secara intensif dengan berbagai kalangan yang berasal dari berbagai bangsa. Akibatnya, terjadi pertukaran gaya hidup dan budaya yang tidak mengenal batas negara. Karenanya, lanjut Anita, menjadi kewajiban semua pihak untuk melestarikan dan memperkenalkan identitas Indonesia, salah satunya melalui kebaya.        

Baca juga : Pakai Lahan Warga, Pembangunan Trotoar Kemang Rentan Digugat

“Kami sangat mengapresiasi gerakan Perempuan Berkebaya Indonesia yang telah berupaya tanpa lelah untuk melestarikan, memperkenalkan dan mempromosikan kebaya di luar negeri,” ujarnya.         Acara diskusi bertema Kebaya Adalah Indonesia tersebut dihadiri sekitar 100 peserta yang terdiri dari staf KBRI, para guru Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), ibu-ibu Dharma Wanita, dan WNI yang tinggal di kota tersebut. Mereka hadir dengan mengenakan kebaya berbagai model, dengan kain batik atau tenun beraneka motif.        

Dalam kesempatan itu, Rahmi Hidayati, Ketua Umum PBI, memaparkan berbagai kegiatan yang sudah dilakukan di Indonesia terkait pengenalan kembali kebaya, untuk menumbuhkan rasa cinta kepada busana peninggalan nenek moyang bangsa tersebut.

“Selama ini sadar atau tidak sadar, kita terkena tsunami budaya sehingga pemahaman tentang kebaya makin menghilang walaupun kita tahu bahwa Indonesia memiliki busana yang bernama kebaya. Kalau tidak kenal, bagaimana bisa suka dan akhirnya cinta,” ujar Rahmi. Oleh karena itu lah PBI memandang perlu memperkenalkan kembali kebaya, mulai dari sejarah munculnya hingga trend pemakaian saat ini.        

Baca juga : Erick Targetkan Pelabuhan Benoa Jadi Kawasan Turis Terpadu Kelas Dunia

Pengenalan tersebut tidak hanya perlu dilakukan di dalam negeri, tapi juga ke berbagai pelosok dunia. Dengan demikian, lanjut Rahmi, dunia tahu bahwa Indonesia memiliki identitas budaya yang tidak terbatas pada angklung, batik, candi, keris, gamelan dan lain-lain yang sudah terdaftar di Unesco, tetapi juga ada yang namanya kebaya.        

Diakuinya, sebagian perempuan merasa ribet atau tidak nyaman saat berkain dan berkebaya. Namun Rahmi meyakini, ketika seseorang menemukan cara memakai yang sesuai dengan kebutuhannya, maka tak ada lagi penolakan dalam mengenakan busana yang sudah dikenal di seluruh Indonesia ini. Rahmi sendiri tetap berkebaya ketika mendaki berbagai gunung di Indonesia, berolah-raga dayung, atau terbang paralayang. Itu sebabnya dia merasa perlu memperkenalkan cara berkain yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian sehari-hari, disamping memakai kain menurut pakem yang ternyata juga berbeda-beda tergantung daerah masing-masing.      

“Paling tidak dalam acara diskusi di KBRI Bangkok ini kami dari tanah air dapat berbagi pengetahuan tentang pakem, jenis batik, dan cara berkain,” ujarnya seraya menambahkan bahwa Ketua PBI-Yogyakarta, Tinuk Suhartini, akan memberikan tutorial berkain dan berkebaya.      

Baca juga : Tutup Piala Presiden Bola Basket, Menpora: Saya Bangga Ajang Ini Tanpa Dana APBN

Acara yang diwarnai dengan tarian Geyol Dhenok dan Wulan Merindukan Cinday yang dibawakan oleh para anggota PBI-Yogya tersebut. Dimeriahkan pula dengan menyanyikan beberapa lagu diiringi gamelan. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.