Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Benar-benar Sehidup Semati
65 Tahun Menikah, Pasangan Ini Tutup Usia di Hari Yang Sama
Senin, 20 Januari 2020 00:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Banyak yang bilang, dua orang yang memiliki kedekatan emosional, juga akan memiliki jarak kematian yang dekat. Boleh percaya, boleh tidak.
Tapi kisah pasangan asal St Louis, Missouri, Amerika Serikat (AS) ini tampaknya membenarkan hal itu. Mereka benar-benar sehidup semati.
Jack dan Harriet Morrison yang telah hidup bersama selama 65 tahun, tutup usia di hari yang sama, di sebuah nursing home di St Louis pada 11 Januari 2020.
Pasangan lansia yang ditempatkan di ranjang yang bersebelahan itu, bahkan meninggal dunia dalam keadaan saling menggenggam tangan.
Pihak nursing home mengungkap, Jack (86) wafat lebih dulu. Baru setelah itu, Harriet.
Baca juga : Bukan Cuma China Yang Banyak Duit
"Saya sangat berduka. Tapi, saya tahu, mereka berdua pulang bersama dalam kedamaian. Ini benar-benar kisah cinta yang layak dibukukan," ungkap Sue Wagener, keponakan perempuan yang dibesarkan pasangan tersebut, seperti dikutip The Associated Press, Minggu (19/1).
Jack dan Harriet Morrison bertemu untuk pertama kalinya pada pesta Halloween tahun 1955. "Mereka bertemu dalam sebuah jamuan makan malam yang sederhana. Sejak itu, keduanya tak terpisahkan. Mereka menikah enam bulan kemudian," tutur Wagener.
Kala itu, Harriett sedang menemani ayahnya dalam perjalanan sebuah grup musik, sambil memainkan drum dan terompet. Sementara Jack, mengemudikan bus sewaan yang mengantar kelompok musik tersebut ke beberapa tempat konser.
Pasangan yang kemudian dikaruniai dua anak laki-laki itu adalah aktivis Moolah Shriners, sebuah tatanan persaudaraan yang didedikasikan untuk kegiatan filantropi. Mereka kerap keliling dunia bersama dalam kegiatan tersebut. Hingga ke Eropa dan Australia.
"Anda tak akan melihat Jack, jika tak melihat Harriet," kata Wayne Price, seorang rekan Shriner.
Baca juga : PLN Terangi 3 Desa Di Halmahera Tengah
Setahun lalu, Harriet tersandung saat berjalan-jalan dengan anjing kesayangannya. Pinggulnya patah. Karena sudah pikun, Harriet pun hijrah ke The Woodlands of Arnold Nursing Home and Rehabilitation Center.
Jack yang ditinggal di rumah, jelas kesepian. Wagener pun membujuknya pindah ke sebuah villa di Woodlands pada Mei 2019.
September 2019, Jack jatuh. Lehernya patah. Ia pun masuk nursing home yang sama dengan istrinya. Keduanya hanya terpaut empat pintu.
Meski begitu, keduanya kerap tidur bersama. Satu di kursi roda. Satunya lagi di ranjang. Dengan tangan yang saling menggenggam.
"Kadangkala, Harriett mampu mengingat Jack. Kadang, tidak," ujar Wagener.
Baca juga : Hangat dan Meriah, Suasana Natal Masyarakat Indonesia di Roma
Natal 2019, Wagener memberitahu Jack bahwa Harriett mulai berhenti makan dan minum. Mendengar hal itu, Jack nyaris benar-benar tak mau makan dan minum.
Kemudian, pada 10 Januari 2020 sekitar pukul 11 malam, perawat menelepon Wagener. Memberitahu Harriett tengah sekarat.
Perawat itu pun mengusulkan agar staf nursing home memindahkan furniture dari kamar Jack, supaya suami istri itu bisa bersama.
Wagener mengatakan, tak ada yang dicintai Harriett, selain suaminya: Jack. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya