Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Andi Arief: Kalau Ada Pertumpahan Darah, Saya Sudah Ingatkan Pak Mahfud
- Kasus Merintangi Penyidikan Nurhadi Dkk, KPK Imbau Komisaris PT Putra Palakka Sudirman Koperatif
- KPK Perpanjang Penahanan Juliari Batubara dan Anak Buahnya
- KLB Demokrat, Kendaraan Moeldoko Nyapres Di 2024?
- Nurdin Abdullah Klaim Uang Yang Disita KPK Adalah Bantuan Masjid

RM.id Rakyat Merdeka - Australia mengakui dan mendukung Ketua Majelis Nasional Juan Guaido sebagai pemimpin sementara Venezuela. Dukungan itu sesuai Konstitusi Venezuela sampai Pemilu digelar.
"Australia menyerukan transisi menuju demokrasi di Venezuela sesegera mungkin," kata Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne.
Berita Terkait : Osaka Nangkring Di Posisi Teratas Dunia
Selain Australia, Israel juga secara resmi mengakui Guaido sebagai presiden. Langkah itu mengikuti keputusan Amerika Serikat dan Brazil, Kolombia dan Argentina. Sebelumnya negara-negara besar Eropa Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol juga mendukung Guaido jika Presiden Nicolas Maduro tak segera mengambil langkah mengadakan pemilihan umum darurat dalam waktu delapan hari ke depan.
Sementara Rusia dan China tetap mendukung Presiden Maduro. Moskow memperingatkan bahwa pernyataan Guiado mengarah pada ketidakpastian hukum dan banjir darah. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, "Kami menentang aksi seperti ini yang diwarnai bencana."
Baca Juga : TKN: Ucapan Prabowo Seolah-olah Pegawai Kemenkeu Adalah Biang Masalah
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa China menentang campur tangan asing apa pun di Venezuela. Turki, Iran, Meksiko, Kuba dan negara-negara lainnya juga menyatakan dukungan terhadap Maduro. [MEL]
Tags :
Berita Lainnya