Dark/Light Mode

Soal Pembangunaan Kendaraan Listrik Nasional

DPR Jajaki Kerja Sama Dengan Beijing

Minggu, 27 Januari 2019 22:11 WIB
Wakil Ketua DPR/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Agus Hermanto (kiri) saat bertemu Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun di Wisma Duta di Beijing, Tiongkok, Minggu (27/1). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPR/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Agus Hermanto (kiri) saat bertemu Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun di Wisma Duta di Beijing, Tiongkok, Minggu (27/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia memiliki potensi sangat besar yang dapat dimanfaatkan bagi pembangunan kendaraan listrik nasional. Komponen terpenting dalam upaya membangun kendaraan listrik tersebut adalah baterai. Ketiadaan perusahaan yang memproduksi baterai di Indonesia, membuat harga baterai di dalam negeri cukup mahal.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Agus Hermanto, dalam pertemuannya dengan Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun di Wisma Duta di Beijing, Tiongkok.

"Ini tentunya sangat kita sayangkan, mengingat kita memiliki cadangan nikel yang cukup tinggi, sebagai bahan baku pembuatan baterai. Kita juga telah memiliki smelter-nya,” tutur Agus, dalam sambutan di hadapan seluruh staf KBRI Beijing, serta perwakilan BUMN dan mahasiswa Indonesia di Beijing.

Baca juga : Nur Asia Uno Ajak Kaum Emak Perangi Stunting

Dalam pertemuannya dengan Mr. Li Bin, Vice Chairperson of The 13th National Committee of The Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCCC) - yang merupakan lembaga penasihat legislatif - Agus menyampaikan komitmen Indonesia, dalam memperkuat kendaraan bermotor listrik, dan mendorong kerja sama dengan Tiongkok dalam pengembangannya.

Kerja sama dengan Tiongkok, selaku salah satu negara yang terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik, perlu dijajaki. Dalam kunjungan ke Beijing, delegasi DPR telah melaksanakan pertemuan dengan tiga perusahaan Konsorsium Morowali yaitu GEM, Tsinghan Group, dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) pada Rabu (23/1), terkait investasi sektor smelter nikel dan stainless steel, serta pengembangan rantai industri nikel menjadi produk turunan baterai listrik, komponen utama dari kendaraan listrik.

Tsinghan Group melalui PT Indonesia Morowali Industrial Park, telah melakukan investasi sebesar 5 miliar dolar AS di Sulawesi Tengah, untuk smelter nikel dan stainless steel. Sebelumnya, delegasi juga telah melakukan pertemuan dengan Beijing New Energy Vehicles (NEV’s) Technology Innovation Centre (BAIC-BJEV) terkait potensi kendaraan roda empat dan roda dua bertenaga listrik di Indonesia.

Baca juga : Kembangkan Mobil Listrik, Pemerintah Siapkan Insentif

Sementara itu, Dubes Djauhari dalam sambutannya, menyambut baik kunjungan delegasi DPR untuk pengembangan hubungan bilateral Indonesia – Tiongkok di berbagai bidang.

Terkait rencana penggunaan kendaraan bermotor tenaga listrik di Indonesia, Dubes Djauhari berkesempatan menunjukkan kendaraan bermotor roda dua bertenaga listrik buatan PT United Bike, yang telah masuk ke pasar di Tiongkok. Beliau bahkan sempat mendemonstrasikan berkendara dengan motor tersebut, dan membonceng Wakil Ketua DPR RI.

Pengembangan kendaraan listrik merupakan salah satu komitmen pemerintah, demi menurunkan emisi gas rumah kaca (CO2) sebesar 29 persen pada 2030. Selain itu, pengembangannya juga ditujukan untuk menjaga ketahanan energi, khususnya di sektor transportasi darat.

Baca juga : Kendaraan Masuk Jakarta Untuk Kerja, Bukan Parkir

Dalam kunjungannya ke Beijing tersebut, Agus didampingi Ketua Komisi V Bapak Fary Djemy Francis, Wakil Ketua Komisi I Bapak Satya Widha Yudha, Anggota Komisi I Bapak Darizal Basir, Anggota Komisi II Bapak Muhammad, Afzal Mahfuz, dan Anggota Komisi VI Mukhlisin Sirot Marof. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.