Dark/Light Mode

PM Singapura Isyaratkan Pemilu Dipercepat Setahun

Senin, 12 November 2018 19:43 WIB
PM Singapura Isyaratkan
Pemilu Dipercepat Setahun

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memberi sinyal pemilihan umum digelar tahun depan. Itu berarti setahun lebih cepat sebelum masa jabatannya berakhir.
People’s Action Party (PAP) atau Partai Aksi Rakyat pimpinan Lee telah mendominasi perpolitikan Singapura selama lima dekade sejak negara itu merdeka. Selama ini mereka selalu menang dengan suara mayoritas dan tak menghadapi tantangan berat.

Kendati demikian, Lee bersama jajaran partai di parlemen mencoba mengatasi sinyal ketidakpuasan pemilihnya dengan berjanji untuk mengurangi disparitas kekayaan dan meningkatkan mobilitas sosial. Partai tersebut kini sedang mempersiapkan transisi kepemimpinan untuk memilih pengganti posisi PM Lee sebagai sekretaris jenderal.
“Pertemuan ini mungkin akan menjadi konferensi partai terakhir sebelum pemilihan umum berikutnya,” kata Lee di konvensi PAP, kemarin.

Baca juga : Terobsesi Jadi Wanita Tergemuk Di Dunia

Konvensi tahunan diselenggarakan untuk memilih anggota Komite Ekskekutif Pusat (CEC) dengan posisi tertinggi sekretaris jenderal yang masih dijabat Lee Hsien Loong.
Dilansir dari Reuters, tujuh anggota senior pengunduran diri, termasuk dua orang yang menjabat sebagai wakil perdana menteri. Posisi mereka digantikan sejumlah menteri kelas atas yang disebut generasi keempat (4G), sebutan untuk nama-nama yang berpotensi menjadi suksesor Lee ketika dia tak lagi menjadi perdana menteri.

Lee Hsien Loong, putra tertua pemimpin pertama Singapura Lee Kwan Yew telah menegaskan, dia akan mengundurkan diri dalam beberapa tahun mendatang. Namun partainya belum menemukan pengganti dari jajaran menteri potensial yang kini menjabat. “PAP harus menang dalam pemilu mendatang dengan meyakinkan. Kita gunakan pendekatan pragmatis dalam politik dan kebijakan. Kita akan mempersiapkan arah kebijakan yang jelas dengan dukungan masyarakat Singapura yang menginginkan stabilitas dan kemajuan terus berlanjut,” kata Lee di hadapan kader partai.

Baca juga : RI Ikut Pesta Belanja Online Singles Day

Hasil terburuk pemilu dialami PAP pada tahun 2011 ketika 40 persen suara tidak memberi dukungan pada mereka. Mayoritas dipengaruhi turunnya pelayanan publik yang dirasakan masyarakat Singapura. Saat ini Singapura masih berada dalam pusaran ketidakpastian ekonomi akibat tensi perdagangan global yang harus dihadapi. Bank sentral Singapura telah memperingatkan konflik dagang antara China dan Amerika Serikat yang terus meningkat kemungkinan berdampak pada perekonomian Singapura sekaligus mencederainya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.