Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Bukan Cuma 4, Ini 6 Pembantu Patrick Kluivert Poles Timnas
- Baru Dipanggil Masuk Timnas, Neymar Malah Cedera
- Alhamdulillah, Joey, Dean Dan Emil Audero Resmi Bisa Bela Timnas Indonesia
- Telkom Akses Bantu Rumah Ibadah & Panti Asuhan di Berbagai Daerah
- Liga Europa: Man United, Spurs Dan Lazio Lolos Perempat Final

RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah AS terus meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah virus Corona atau Covid-19.
Jika virus Covid-19 mewabah di tengah masyarakat dalam beberapa pekan ke depan, bukannya tak mungkin, pemerintah AS akan menutup sejumlah tempat umum semisal sekolah dan perkantoran. Seperti negara Asia lain yang terkena wabah virus Corona.
"Saat ini, kami memang belum melihat adanya penularan di tengah masyarakat. Tapi, itu bukanlah hal yang tak mungkin," ujar Nancy Messonnier, pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) kepada wartawan dalam conference call, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/2).
"Kami terus berusaha mempertipis kemungkinan penyebaran virus di AS. Ini memberi kami lebih banyak waktu, untuk mempersiapkan masyarakat, agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap virus Corona," imbuhnya.
Baca juga : Bayern Munchen VS Paderborn, Waspadai Si Penguntit
Saat ini, CDC berusaha memastikan agar paramedis yang berada di garis depan, memiliki persediaan logistik yang cukup.
Upaya ini dilakukan dengan menggandeng sejumlah perusahaan, rumah sakit, dan industri farmasi.
CDC mencatat, saat ini, ada 13 kasus virus Corona di AS. Selain itu, juga ada 21 kasus yang berasal dari warga AS yang dievakuasi dari Wuhan, China dan Kapal Pesiar Diamond Princess.
Dari 329 warga Amerika yang dievakuasi dari kapal pesiar, ada 18 orang yang dinyatakan positif terjangkit virus Covid-19. 11 orang di antaranya, kini tengah menjalani perawatan di Pusat Medis Universitas Nebraska.
Baca juga : Bos BKPM Was-was Virus Corona Ganggu Target Investasi 2020
Sementara 5 orang lainnya, dirawat di fasilitas medis Travis Air Force Base di California, dan 2 sisanya dirawat di dekat Lackland Air Force Base di San Antonio, Texas.
Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan masyarakat global untuk terus meningkatkan kewaspadaan, dan mengoptimalkan kesempatan dalam menekan laju penyebaran Covid-19.
Terlebih, virus yang mengawali penyebaran dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu kini telah menjalar ke 26 negara, dengan titik penyebaran terbesar di Korea Selatan.
Virus tersebut juga sudah mulai mewabah di Iran, Lebanon, dan Italia.
Baca juga : Iran Catat Kematian Pertama Akibat Virus Corona di Timur Tengah
"Kalau kita berusaha maksimal, maka kita dapat menghindari krisis serius. Hal sebaliknya akan terjadi, jika kita menyia-nyiakan kesempatan ini," ujar Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/2). [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya