Dark/Light Mode

Opini

Hari Nowruz Internasional, Tahun Baru Iran

Rabu, 18 Maret 2020 12:48 WIB
Mehrdad Rakhshandeh Yazdi )*
Mehrdad Rakhshandeh Yazdi )*

RM.id  Rakyat Merdeka - Nowruz -Tahun Baru- bagi saya dan semua orang yang merayakannya dengan suka cita, benar-benar akan menjadi sebab perubahan, permulaan baru, filantropi, kegembiraan dan perdamaian. Terhadap beberapa konsepsi tersebut, kami memiliki orientasi mendalam dan lebih mengental dengan pembaharuan alam kembali.

Lebih dari 300 juta orang di Iran dan belahan dunia lainnya merayakan 1 Farvardin, hari ke-21 Maret sebagai hari perubahan dan permulaan baru mereka.

Perayaan Nowruz untuk pertama kalinya terjadi sejak beberapa ribu tahun silam melalui urgensitas pencatatan kalender siklus peristiwa-peristiwa alam. Hal terserbut sangat penting pada masa itu, terutama bagi para petani, karena melalui hal itu mereka dapat melakukan aktivitas pertanian.

Para sejarawan dan penyair Persia, seperti Firdausi, Unsuri, Biruni, Thabari dan lainnya dalam tulisan-tulisan mereka menisbatkan perayaan Nowruz kepada era raja-raja kuno wilayah Iran, terutama Raja Jamsyid.

Abu Raihan Biruni berkenaan dengan hal ini menulis, “Hari itu, yakni tahun baru dirayakan oleh Jamsyid, meski sebelumnya merupakan hari tahun baru dan hari besar.”

Baca juga : Banyak Hoaks, Sri Mul Minta Anak Buahnya Melawan

Setelah Islam masuk ke Iran, kedudukan dan nilai tahun baru Nowruz tetap terjaga di sisi masyarakat Iran, bahkan perayaan Nowruz menjadi sangat penting.

Meskipun Nowruz hari ini juga dirayakan di berbagai negara di dunia dengan cara dan tradisi yang berbeda, namun pesan inti dan utama Nowruz di seluruh tempat tetap satu, yaitu asa dan penantian perubahan.

Beberapa menit sebelum pergantian tahun, doa berikut ini akan dibaca: يَا مُقَلِّبَ‌اْلقُلُوْبِ وَ اْلاَبْصَارِ، يَا مُدَبِّرَ الَّليْلِ وَالنَّهَارِ، يَا مُحَوِّلَ اْلحَوْلِ و اْلاحْوَالِ، حَوِّلْ حَالَنَا اِلَي اَحْسَنِ اْلحَالِ Ya moqallibal qulubi wal abshar, ya mudabbairal laili wannahar, ya muhawwilal hauli wal ahwal, hawwil halana ila ahsanil hal.

Terjemahannya: Wahai Zat Yang membolak-balikkan hati dan pandangan, Yang mengatur malam dan siang, Yang merubah tahun dan keadaan. Rubahlah keadaan kami menjadi sebaik-baik keadaan. Dengan doa ini, kita berdoa dan memohon kepada Allah SWT yang maha mampu membolak-balikkan hati dan membuka mata kita, maha mampu mengatur siang dan malam, maha mampu merubah keadaan hamba-hamba-Nya, supaya merubah keadaan kita menjadi sebaik-baik keadaan yang memungkinkan. Karena di saat ini, Allah SWT juga merubah alam dengan sebaik-baik rupa dan meniupkan kehidupan baru di alam raya ini.

Dalam teks-teks kuno, orang-orang Iran, baik yang kaya atau miskin, berusaha mempersiapkan pakaian baru sebelum tiba hari Nowruz untuk menyelaraskan diri dengan pakaian dan penampilan serba baru alam. Orang-orang kaya akan menyediakan pakaian baru untuk orang-orang yang tidak mampu. Nowruz adalah sebuah tradisi yang dirayakan memperingati kehidupan baru alam sebagai pertanda kehidupan baru, sukacita dan kegembiraan.

Gelaran "Haft Sin" yang sellau dilengkapi dengan al Quran.

Baca juga : RSPI Sulianti Saroso Isolasi 6 Suspect Baru Virus Corona

Alangkah indah dan menyenangkan saat menyaksikan keluarga-keluarga yang terdiri dari lelaki, perempuan dan anak-anak berkumpul mengitari gelaran “Haft Sin” yang tertata indah untuk memperingati pembaruan dalam kehidupan alam setiap tahunnya. Ini merupakan manifestasi dan ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas kehidupan penuh nilai yang dianugerahkan.

 

Lebih-lebih, saat menyaksikan Al-Quran diletakkan di antara gelaran “Haft Sin” dan kita baca beberapa ayat untuk memulai tahun baru serta mengharapkan limpahan berkah dari Allah SWT untuk seluruh keluarga.

Ini adalah simbol-simbol sederhana, tapi sarat makna yang berakar pada peradaban agung Persia kuno secara dalam. Ini adalah beberapa ritual yang meski telah berabad-abad berlalu, namun hingga saat ini dapat menjadi faktor konektivitas bangsa satu dengan lainnya dan menyatukan mereka dengan cara yang unik.

Iran dan orang-orang Iran senantiasa menjadi pembawa bendera perdamaian, persahabatan dan kasih saying. Hari ini, kami orang-orang Iran berbangga bahwa Nowruz menjadi sebuah perayaan dan hari internasional.

Baca juga : Virus Corona, Jangan Paranoid !

Pada permulaan tahun 2010, UNESCO menetapkan perayaan Nowruz sebagai warisan budaya non benda dunia. Ini tergolong sebuah langkah besar untuk mengenalkan keragaman budaya di dunia.

UNESCO menyebut keselarasan dengan alam dan perlakuan hormat terhadap sumber daya alam kehidupan sebagai bagian dari kekhususan Nowruz. Atas dasar itulah, negara-negara Iran, Afghanistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgistan, Turki dan Turkmenistan mengusulkan sebuah inisiatif resolusi bersama dengan tema “Hari Nowruz Internasional” kepada Dewan Umum PBB.

Dalam pengantar resolusi yang diusulkan, Nowruz disebut sebagai kesatuan budaya, tradisi, dan adat istiadat kuno. Tradisi ini lahir lebih dari 3 ribu tahun yang lalu dan saat ini diperingati oleh lebih dari 300 juta orang di wilayah geografis yang luas, dari Timur Tengah, Asia Tengah, dan Kaukasus, hingga wilayah Laut Hitam, Balkan dan penjuru dunia lainnya.

Akhirnya pada bulan Februari 2010, Sidang Umum PBB menetapkan 21 Maret sebagai “Hari Nowruz Internasional.” Seluruh peristiwa ini menekankan faktor ikatan Nowruz dan mendorong kita untuk menjaga Nowruz sebagai warisan budaya bersama.

*) Konselor Kebudayaan Kedubes Iran di Jakarta

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.