Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Duta Besar Swedia Untuk Indonesia Marina Berg

Di Musim Wabah, Swedia-Indonesia Harus Tetap Kompak

Sabtu, 30 Mei 2020 00:41 WIB
Duta Besar Swedia Marina Berg. (Foto Kedubes Swedia, Jakarta)
Duta Besar Swedia Marina Berg. (Foto Kedubes Swedia, Jakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - DI tengah gempuran wabah virus corona, hampir semua negara sibuk mengurusi warganya dan mengenyampingkan hal lain.

Bagi Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg, hubungan persahabatan Indonesia-Swedia harus tetap kompak di tengah pandemi. Terlebih lagi, kedua negara tengah merayakan 70 tahun hubungan diplomatik.

“Di tengah wabah seperti ini, kita perlu tetap kompak dan bersama menjaga komunikasi. Bukan hanya antara Swedia dengan Indonesia, tapi juga dengan organisasi dunia seperti PBB,” ujar Dubes Berg dalam pernyataan resminya, Kamis (28/5).

Baca juga : Seneng Bisa Pulangkan Warganya Ke Kampung Halaman

Tantangan yang muncul di momen 70 tahun hubungan bilateral Swedia-Indonesia ini, menurut Berg, bisa dihadapi dengan menjaga komunikasi dan tidak terbawa arus polarisasi yang terjadi sekarang ini.

“Tantangan yang jelas terlihat adalah benturan dua kekuatan raksasa dunia, Amerika Serikat dan China, yang makin me- manas. Kita harus tetap satu visi mendukung PBB. Swedia bersama Uni Eropa (UE) dan Indonesia bersama ASEAN bisa menjaga stabilitas dan kekompakan di wilayah,” ujar Berg.

Dubes yang bertugas di Indonesia sejak November 2018 ini menganggap negar-negara Uni Eropa dan negara-negara anggota ASEAN harus bahu-membahu untuk mempromosikan kerja sama lebih erat di beberapa forum.Termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Baca juga : Nyumbang APD Untuk Rayakan Hari Eropa

“UE bisa dan harus memainkan peran dalam kondisi politik global sekarang ini. Begitu juga ASEAN. Kedua organisasi ini harus mempromosikan dengan lebih gencar lagi kerja sama di PBB,” katanya.

Berg menjelaskan bahwa hubungan AS-China telah memanas sejak sebelum Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Perang dagang dan perang teknologi, khususnya teknologi 5G yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi China, Huawei, menjadi salah satu masalah dalam ketegangan hubungan AS-China.

Sayangnya, masalah itu bertambah serius dengan merebaknya Covid-19 ke seluruh belahan dunia dan menulari hampir 6 juta orang di seluruh dunia.

Baca juga : Menhub: Maaf, Mudik Tetap Dilarang

”Di dalam PBB, Indonesia dan Swedia terus mencoba menjalin komunikasi dan kerja sama. Termasuk dengan anggota tetap maupun anggota tidak tetap di dalam Dewan Keamanan PBB. Swedia menekankan, di dalam situasi seperti sekarang ini, kerja sama menjadi sangat penting. Tidak ada satu pun negara yang bisa menghadapi tantangan global ini sendirian,” tandasnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.