Supremasi Kulit Putih dan Wabah Corona Jadi Isu Penentu Pilpres AS

RM.id  Rakyat Merdeka - Supremasi kulit putih dan Covid-19 diyakini jadi isu penentu dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) yang digelar November nanti. Jika pintar memainkan isu ini, bakal capres Demokrat, Joe Biden bisa menjungkalkan Presiden Donald Trump.

Tema di atas jadi salah satu yang dibahas dalam acara RMChat: Ngobrol Santuy bersama Konsul Jenderal Republik Indonesia/ Konjen RI Houston Nana Yuliana di Instagram Live rakyatmerdeka1999, Selasa (2/6). Acara ini dipandu host Muhammad Rusmadi.

Baca juga : Unisba Blitar Bidik Potensi Investasi Ethiopia dan Afrika

Sekadar info, Pilpres AS bakal digelar November mendatang. Namun menurut Nana, hingga kini, masih belum ada keputusan final terkait metode pemungutan suara.

Itu jadi hal penting yang tengah dibahas. Mengingat situasi pandemi Covid-19 saat ini. AS jadi negara yang terdampak pandemi paling parah di dunia. Berdasarkan data, hingga kemarin sebanyak 1,89 juta warga AS terinfeksi Covid-19. Sebanyak 109 ribu meninggal. Dan sekitar 432 ribu sembuh.

Demonstran berunjuk rasa pada Rabu, 3 Juni 2020, di pusat kota Los Angeles, dipicu oleh kematian George Floyd, yang meninggal 25 Mei setelah ditahan oleh polisi Minneapolis. (Foto AP/Ringo HW Chiu)

Baca juga : Buka KTT Gavi, Inggris Galang Dana untuk Vaksin Murah

Gara-gara pandemi itu, sejumlah gelaran dan kampanye politik tertunda. Salah satunya pe- milihan kepala daerah (Pilkada) di beberapa wilayah di AS.

“Seharusnya ada Pilkada di Negeri Paman Sam, diundur karena Covid, bukan karena aksi protes,” kata Nana.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.