Dark/Light Mode

Becak Sumbangan Sultan Yogyakarta

Nangkring Di Museum Moskow

Jumat, 24 Juli 2020 22:51 WIB
Becak sumbangan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, jadi koleksi the State Museum of Oriental Art (Museum Ketimuran) di Moskow.
Becak sumbangan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, jadi koleksi the State Museum of Oriental Art (Museum Ketimuran) di Moskow.

RM.id  Rakyat Merdeka - Becak dari Yogyakarta menambah koleksi the State Museum of Oriental Art (Museum Ketimuran) di Moskow.

Becak tersebut diserahkan langsung secara resmi oleh Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, kepada Direktur Jenderal Museum, Aleksander Sedov, di Museum Ketimuran, Kamis (23/7) waktu setempat.

Acara penyerahan berlangsung di Museum Ketimuran yang dihadiri oleh Wakil Kepala Perwakilan RI, Azis Nurwahyudi, dan bidang Pensosbud KBRI Moskow. Serta jajaran Museum. Termasuk Tatyana Metaksa, Penasehat Direktur Jenderal Museum.

Baca juga : Kementan Dukung Pengembangan Urban Farming Di Jakarta

Becak ini adalah sumbangan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang dibawa dari Yogyakarta ke Moskow pada saat mengikuti Festival Indonesia ke-4, 2-4 Agustus 2019. Untuk sementara waktu, becak sempat disimpan di KBRI Moskow untuk diperbaiki. Penyerahan tertunda juga karena dampak pandemi Covid-19.

Aleksander Sedov pun menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada KBRI Moskow, Gubernur DI Yogyakarta, dan bangsa Indonesia, atas pemberian hibah becak ini yang menambah koleksi museum. Benda-benda seni budaya Indonesia dinilai sangat menarik dan menjadi salah satu perhatian para pengunjung. Cukup banyak koleksi baru benda Indonesia yang diperoleh Museum sebagai hibah.

Para staf museum yang baru pertama kali melihat becak juga sangat tertarik terhadap becak tersebut. Mereka menilainya unik dan antik. Bahkan seorang staf laki-laki museum mencoba menaiki becak ini, mengayuhnya dan membawa Tatyana Metaksa yang duduk di bagian depan becak.

Baca juga : Lewat Tumpang Sari, Petani Cabe Tetap Raup Untung Di Tengah Fluktuasi Harga

Dubes Wahid menjelaskan, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan becaknya. Becak tidak hanya sebagai sarana transportasi tradisional dan memiliki sejarah panjang, tapi saat ini becak sebagai bagian obyek pariwisata Yogyakarta.

“Becak ini simbol persahabatan Indonesia-Rusia. Tahun ini, Indonesia dan Rusia merayakan 70 tahun hubungan diplomatik. Sementara Indonesia, merayakan HUT ke-75 kemerdekaan,” kata Dubes Wahid, yang akan mengakhiri masa tugasnya di Moskow pada akhir Juli 2020.

Museum Ketimuran merupakan salah museum tertua di Rusia yang didirikan tahun 1918. Di museum ini terdapat ruangan khusus memamerkan benda-benda seni budaya Indonesia, seperti keris, kain dari beberapa daerah Indonesia, topeng, patung, dan lainnya. Benda-benda tersebut kebanyakan sumbangan warga Rusia yang pernah ke Indonesia. Seperti wayang kulit dari Kliment Voroshilov yang ke Indonesia pada 1957. Ada juga keris Jawa yang dibuat pada 1825 atau pada saat Perang Diponegoro.

Baca juga : Soal Tudingan Begal Digital, Golkar Warning Rizal Ramli

Dalam empat tahun terakhir, museum memperoleh berbagai koleksi baru benda seni budaya Indonesia. Seperti gitar bermotif batik, tempat minum kopi dari bambu asal Kebumen, dan batik pekalongan.

Dubes Wahid berharap, budaya Indonesia dapat semakin dikenal warga Rusia. Kunjungan ke museum merupakan tradisi kuat warga Rusia. Pada 2019, Museum Ketimuran dikunjungi sekitar 200 ribu pengunjung. (RUS)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.