Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Duta Besar untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof. Muliaman Hadad, PhD

Kopi Indonesia Paling Dicari

Rabu, 29 Juli 2020 23:15 WIB
Duta Besar untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof. Muliaman Hadad, PhD
Duta Besar untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof. Muliaman Hadad, PhD

RM.id  Rakyat Merdeka - Swiss dikenal sebagai salah satu negara terbesar pengekspor kopi dan cokelat. Padahal, ternyata kedua tanaman yang jadi bahan baku pembuatannya, kopi dan kakao, malah tak bisa tumbuh di negara itu. Teknologi dan inovasilah kuncinya.

Hal ini diungkap Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof Muliaman Hadad, PhD dalam acara RMInsight, Swiss Aman & Nyaman Di Saat Krisis Kesehatan, Rabu siang (29/7). Bahwa semua bahan baku kopi dan cokelat justru diimpor oleh Swiss. Termasuk dari Indonesia.

Kata dia, kopi dari Indonesia jadi salah satu yang digemari penduduk negara itu. Alasannya, kopi Indonesia memiliki aroma dan citarasa tertentu. Sehingga membuatnya sangat disukai.

Malahan, lanjut Muliaman, kopi Indonesia dipakai untuk menambah cita rasa kopi yang berasal dari negara lain. "Biasanya memang harus dicampur dengan kopi dari Indonesia. Istilahnya kopi oplosan," ujarnya.

Baca juga : Promosikan Pariwisata Indonesia Via Film

Selanjutnya, kopi Indonesia inilah yang akan memberikan semacam rasa dan kualitas. Sehingga memang harganya pun relatif baik. Disukai karena memang kualitasnya.

Belakangan, semakin banyak permintaan agar ada kopi khusus dari Indonesia. Sehingga Nestle, beber Muliaman, perusahaan yang juga beroperasi di Indonesia, membuat kopi khusus dari Indonesia.

Karena itu dia mengaku bangga. Karena kopi-kopi dari Indonesia dikenal hingga pelosok Swiss. "Karena memang ada iklan khusus memperkenalkan kopi dari Indonesia," terangnya.

Kopi-kopi dari Indonesia yang masuk ke Swiss itu berasal dari berbagai jenis. Kopi Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi. Juga ada opi dari Bali, Kintamani, kopi Jawa dan lain sebagainya.

Baca juga : Cara Berpakaian Presiden Di Indonesia, Soekarno Paling Stylish

Semua kopi itu punya nilai khusus. Bahkan ada roaster khusus yang memegang kopi-kopi Indonesia. Menurut Muliaman, itu jadi salah satu kelebihan Swiss. Meski tanahnya tidak bisa ditumbuhi kopi, mereka tetap bisa mengekspor kembali kopi tersebut. "Dengan mengolah kopi yang sebelumnya mereka impor dari negara lain," katanya.

Hal itu juga berlaku pada produk cokelat. Swiss mengimpor biji kakao dari negara lain untuk kemudian diolah. Setelah itu, diekspor lagi ke negara lain. Termasuk ke Indonesia. "Itulah kelebihan Swiss," tuturnya.

Dengan keunggulan teknologi dan inovasi, lanjut Muliaman, Swiss bisa melakukan semua hal itu. Termasuk saat ini yang sedang tren adalah kopi dalam kapsul. Saat ini, sambungnya, kebiasaan ngopi seperti di Indonesia, sudah mulai ditinggalkan.

"Kopi itu dikemas dalam kapsul. Saat ini sudah terkenal. Sudah diekspor ke berbagai negara," bebernya.

Baca juga : Swiss dan Jerman Mantap, Indonesia Peringkat 97

Itu pun lagi-lagi dicatat sebagai ekspor dari Swiss. "Seolah-olah Swiss bisa menjadi negara pengekspor kopi terbesar," tandas Muliaman. PYB

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.