Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kadin Saudi Serukan Boikot Produk Turki

Senin, 5 Oktober 2020 11:27 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan (kanan) saat bertemu Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. [Foto ilustrasi: albiladdailyeng.com]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan (kanan) saat bertemu Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. [Foto ilustrasi: albiladdailyeng.com]

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arab Saudi, Ajlan al-Ajlan menyerukan dilakukannya boikot terhadap semua produk dan jasa asal Turki.

"Kami menghimbau aksi boikot terhadap semua hal terkait Turki. Apakah itu impor, investasi, atau wisata. Ini tanggung jawab semua warga negara Saudi, baik itu pedagangan atau konsumen," cuit Ajlan, dalam kicauan di akun Twitter-nya.

"Ini sebagai tanggapan kita terhadap sikap bermusuhan pemerintah Turki terhadap pemimpin, negara, dan rakyat kami (Saudi)," sambungnya dalam cuitan pada Sabtu (3/10/2020) lalu.

Baca juga : Vaksin Corona Kunci Pemulihan Ekonomi

Ketegangan antara Saudi dan Turki makin meruncing, usai terjadinya pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi di kantor Konsulat Suaid di Istanbul pada 2018 lalu.

Awal tahun ini, kedua negara sudah memboikot kantor berita resmi negara masing-masing, dan memblokir akses website kantor berita tersebut.

Hubungan kedua memburuk sejak Saudi bersama Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Lalu diikuti penerapan blokade darat, laut, dan udara. Namun Turki menjadi pengganti Saudi dan UEA untuk memasok kebutuhan pangan ke Qatar.

Baca juga : Kemenperin Dukung TKDN dan Sertifikasi Produk Farmasi

Kadin Saudi adalah badan bisnis non pemerintahan. Keputusan yang dikeluarkan Ajlan masih belum dikomentari pemerintah Kerajaan Saudi.

Para pengusaha Saudi dan Turki menyebut, Saudi sudah mulai melakukan boikot secara tidak resmi. Kepada kantor berita Inggris, Reuters, Senin (5/10), mereka menyebut barang yang mereka impor dari Turki “nyangkut” di bea cukai selama tiga bulan, sebelum akhirnya diperbolehkan lepas ke pasar.

Pejabat oposisi Turki, Mehmet Güzelmansur, pekan lalu mengatakan, produk buah dan sayuran yang berasal dari wilayah pemilihannya, Hatay, melalui proses cukai yang cukup lama saat tiba di Saudi.

Baca juga : Hubungan Memanas, Arab Saudi Boikot Produk Turki

Pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang mencoba membela Turki dari kritikan Negara Teluk terhadap kebijakannya di Timur Tengah, sudah membuat beberapa pejabat dan masyarakat Arab Saudi naik darah.

Dikutip dari TV resmi Saudi, Al Arabiya, ketika Erdogan menyampaikan pidato mengenai responnya terhadap kritikan Negara Teluk, dia sempat menyebutkan, "tidak boleh dilupakan jika negara-negara tersebut (Negara Teluk) kemarin tidak pernah ada, dan tidak akan ada di hari esok. Namun, kami akan terus mengibarkan bendera kami di wilayah ini selamanya, dengan izin Allah", ujar Erdogan di depan Majelis Umum PBB. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.