Dark/Light Mode

600 Bekas Pasukan ISIS Dibebaskan Otoritas Kurdi

Jumat, 16 Oktober 2020 21:34 WIB
Otoritas Dewan Demokratik Suriah, yang dipimpin otoritas Kurdi, membebaskan 631 bekas pasukan Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS). [Foto: Delil Souleiman/AFP]
Otoritas Dewan Demokratik Suriah, yang dipimpin otoritas Kurdi, membebaskan 631 bekas pasukan Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS). [Foto: Delil Souleiman/AFP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Otoritas Dewan Demokratik Suriah, yang dipimpin otoritas Kurdi, membebaskan 631 bekas pasukan Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS). Ratusan tahanan lainnya juga diberikan pemotongan masa tahanan.

Ini merupakan bagian amnesti dari pihak Kurdi yang menguasai bagian utara Suriah. Ketua Dewan Demokratik Suriah, Amina Omar menjelaskan, mereka yang mendapat pengampunan ini terbukti belum pernah menumpahkan darah dengan tangan mereka, dan sudah mengakui kesalahan mereka karena pernah bergabung dengan ISIS.

Baca juga : 2 Warga AS Dibebaskan Dibarter 240 Loyalis Pemberontak Houthi

"Mereka adalah orang-orang yang masih bisa berubah," ujar Amina, dikutip kantor berita Al Jazeera, Kamis (15/10).

Tercatat 631 bekas pasukan ISIS dibebaskan dan 253 lainnya mendapatkan potongan masa tahanan hingga separuh. "Mereka yang bebas sudah menjalani separuh masa tahanan," jelas Amina.

Baca juga : Catat, 5 Lokasi Pelayanan SIM Keliling Di Jakarta Hari Ini

Koresponden kantor berita Prancis, AFP yang berada di lokasi dekat penahanan para bekas pasukan ISIS ini melihat, ratusan tahanan keluar dari area tahanan dan bertemu sanak saudara dan teman yang menunggu kebebasan mereka.

"Kakak saya dipenjara delapan bulan karena terlibat perdagangan perempuan di kamp pengungsian al Hol," ujar Ahmad al Hussein yang menunggu saudaranya bebas.

Baca juga : 5 Lokasi Layanan SIM Keliling Di Jakarta Hari Ini

Otoritas Kurdi memang memiliki dan mengurus lebih dari 25 penjara yang tersebar di bagian utara Suriah. Setidaknya ada lebih dari 10 ribu pasukan ISIS ditahan di sana. Sebanyak 2.000 di antaranya adalah warga negara asing yang menolak dipulangkan ke negara asal karena sudah pernah ikutan ISIS. Sedangkan 800 di antara mereka adalah warga dari benua Eropa.

ISIS mulai melakukan aksi mereka di Suriah sejak 2014 dan mengontrol sepertiga kawasan Irak dan Suriah. Kelompok ini akhirnya kalah oleh gempuran pasukan Kurdi yang didukung Amerika Serikat. Kini, sisa pasukan ISIS hanya melakukan serangan kecil secara acak. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.