Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pria Amrik Hidup Bersama 20 Ular Piton

Sabtu, 17 Oktober 2020 09:00 WIB
Ular piton Burma [Foto ilustrasi: 
mirror.co.uk]
Ular piton Burma [Foto ilustrasi: mirror.co.uk]

RM.id  Rakyat Merdeka - Memelihara beberapa hewan eksotis seperti ular di rumah, adalah hal yang wajar dan kerap dilakukan sejumlah pecinta reptil. Tapi, apa jadinya jika seseorang memelihara 20 ekor ular di rumah, dan membebaskannya berkeliaran.

Hal itu dilakukan Martin Marty Bone. Dia memelihara ular jenis piton Burma atau Sanca Bodo di rumahnya. Hewan ini jenis satwa yang dilindungi. Tak cuma ular, di rumahnya juga terdapat ratusan ekor binatang pengerat. Mulai dari tikus hingga kelinci.

Tak jelas, apakah binatang pengerat itu dijadikan makanan ular-ularnya atau tidak. Soalnya, ada sekitar 585 ekor tikus dan sekitar 46 ekor kelinci.

Baca juga : Daniella Semaan, Asyik Berpose Bareng Putrinya

Gara-gara tindakannya, Bone harus berurusan dengan aparat hukum. Dia harus menghadapi 20 dakwaan setelah polisi menggerebek rumahnya di Holladay, Negara Bagian Utah, Amerika Serikat (AS).

Saat itu digerebek, polisi mendapati 10 ekor ular dengan panjang lebih dari tiga meter. Dan yang lainnya berukuran lebih kecil.

Detektif Ken Hansen yang menyelidiki kasus ini mengatakan, salah satu masalah yang menjadi perhatiannya adalah banyaknya kotoran yang berasal dari hewan-hewan itu. "Dan membuat tempat itu jadi berbau tak sedap," ucap Hansen, dikutip Ladbible.

Baca juga : Resmi, King Vidal Berseragam Inter Milan

Dia menyebut, beberapa hewan berada di dalam kandang. Sedangkan yang lainnya berkeliaran di rumahnya. Maka, wajar saja ada banyak kotoran di tempat tinggal Bone. Saat ini, hewan-hewan pembelit dan pengerat itu dibawa ke dokter hewan untuk diperiksa kesehatannya.

"Kami memiliki pengawas dan dokter hewan. Semua hewan, baik reptil maupun tikus dan kelinci dibawa ke sana," terang Hansen.

Bone ketahuan karena menjual ular sanca bodo kepada petugas polisi yang menyamar. Dia mengklaim punya izin atas hewan-hewan yang dilindungi itu. "Saya pertama kali diberi tahu pada 2014 bahwa saya harus memiliki izin. Tapi hingga 2017 saya tak diberitahu harus memperbaruinya," terang Bone.

Baca juga : Guardiola Makin Betah Bersama Man City

Selain hewan eksotis, polisi juga menemukan dua kotak opium, serta senjata dan uang 2 ribu dolar AS atau sekitar Rp 29 juta. "Dia ditangkap karena menjual hewan eksotis. Tapi bisa saja berlapis, kepemilikian narkoba dan yang lain. Tapi awalnya soal piton Burma," jelas Hansen. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.