Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penghinaan Sang Nabi dan Persatuan Dunia Islam

Sabtu, 21 November 2020 16:47 WIB
Konselor Kebudayaan Iran di Jakarta, Mehrdad Rakhshandeh Yazdi, PhD [Foto: M Qori Haliana/RMco.id]
Konselor Kebudayaan Iran di Jakarta, Mehrdad Rakhshandeh Yazdi, PhD [Foto: M Qori Haliana/RMco.id]

 Sebelumnya 
Salah satu alasan lain menguatnya arus penodaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad saw adalah kurang perhatiannya para pemimpin negara-negara Islam terhadap permasalahan persatuan dan pentingnya hal tersebut. Para pemimpin negara-negara Islam menganggap permasalahan persatuan sebagai sebuah obyek tidak realistis, yang tidak dapat diterapkan dan tidak mungkin terwujud. Mereka tidak melangkah untuk mempraktekkannya dan tidak memiliki satu pun program untuk itu.

Pada hakikatnya, para pemimpin negara-negara Islam menganggap, topik persatuan dunia Islam sebagai sebuah pembahasan retoris dan artifisial. Insiden yang terjadi di Prancis dan penodaan terhadap kesucian Nabi Muhammad saw atas nama pembelaan terhadap kebebasan berekspresi, sekali lagi menunjukkan pentingnya perhatian dan fokus dunia Islam terhadap permasalahan persatuan.

Baca juga : Kanada Tuding China, Korut, Iran dan Rusia Ancaman Kejahatan Dunia Maya

Untuk mencegah penodaan dan berbagai arogansi yang dilakukan sebagian orang di dunia Barat terhadap kesucian Nabi Muhammad saw, alangkah baiknya topik pekan persatuan antar mazhab dan antar negara Islam lebih diseriusi lagi. Karena jika saja permasalahan dunia Islam sejak bertahun-tahun yang lalu lebih diseriusi lagi dan dipraktekkan, maka tidak ada satu pun orang atau media yang berani menghina kesucian agama Islam.

Kekhawatiran para ekstrimis dari penganut Kristus dan Zionis adalah bahwa berabad-abad pasca kelahiran Sang Al-Masih, banyak masyarakat Jerman dan Prancis memeluk agama Islam. Perkembangan Islamisme di negara-negara Eropa membuat gusar para pejabat Zionis internasional. Karena dengan semakin banyaknya jumlah penduduk Muslim di dunia, batasan-batasan aktifitas mereka akan semakin berkurang.

Baca juga : Pertamina Dirikan SPBU Modular di Universitas Riau

Maka saat ini harus dilihat bahwa bagaimana propaganda-propaganda anti-Islam dan Islamofobia dimulai dan dari mana berawal? Jawabannya, para penguasa Zionis internasional selama 3 dekade yang lalu telah berusaha selain menciptakan gelombang propaganda Islamofobia, juga telah melakukan serangan terhadap negara Republik Islam Iran sebagai salah satu poros promosi Islam Muhammadi yang murni dan menjadikan Iranophobia sebagai bagian dari Islamofobia dalam agenda para penguasa ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.