Dark/Light Mode

Penghinaan Sang Nabi dan Persatuan Dunia Islam

Sabtu, 21 November 2020 16:47 WIB
Konselor Kebudayaan Iran di Jakarta, Mehrdad Rakhshandeh Yazdi, PhD [Foto: M Qori Haliana/RMco.id]
Konselor Kebudayaan Iran di Jakarta, Mehrdad Rakhshandeh Yazdi, PhD [Foto: M Qori Haliana/RMco.id]

 Sebelumnya 
Zionis internasional sejak beberapa tahun yang lalu berusaha membentuk kelompok-kelompok mazhab Islam yang palsu, seperti Al-Qaeda, ISIS, dan Taliban dengan tujuan mempromosikan Islamofobia untuk mencitrakan Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat untuk seluruh alam -red) dengan kekerasan di mata masyarakat dunia.

Arus ini, selain menerapkan tindakan-tindakan anti-Islam di negara-negara Eropa, juga memberikan restu terhadap pemerintahan-pemerintahan Islam yang semu dengan khilafah-khilafah fiktif yang disinonimkan dengan Islam, seperti ISIS dan Al-Qaeda sehingga dapat menyerang Islam Muhammadi yang murni.

Baca juga : Kanada Tuding China, Korut, Iran dan Rusia Ancaman Kejahatan Dunia Maya

Sebagian besar video yang menunjukkan kejahatan kelompok teroris ISIS diproduksi dan dipublikasikan melalui pusat-pusat afiliasi Zionis. Dalam video-video tersebut, semua perilaku brutal ISIS dilakukan dengan teriakan ‘Allahu Akbar’ dan ‘La ilaha illallah’, yang menunjukkan skenario para penguasa Zionis internasional untuk mempromosikan Islamofobia.

Hari ini pun, dengan publikasi karikatur Nabi Muhammad saw, peristiwa ini berusaha mencitrakan beliau saw sebagai sosok yang memulai kekerasan. Langkah-langkah ini telah dimulai sejak 3 abad yang lalu.

Baca juga : Pertamina Dirikan SPBU Modular di Universitas Riau

Tentunya, umat Islam yang memiliki keyakinan penuh terhadap Islam, dalam beberapa waktu yang lalu telah menyatakan kecaman terhadap tindakan Macron dan meluapkannya terhadap pemerintahan negara tersebut dengan memboikot produk-produk Prancis. Sekiranya negara-negara Islam juga menunjukkan protes terhadap tindakan pencaplokan rezim Zionis sebagaimana yang mereka lakukan terhadap tindakan Presiden Prancis hari-hari ini, niscaya Palestina tidak akan mengalami nasib seperti sekarang ini.

Pemimpin revolusi Islam Iran saat ini, Ayatullah Ali Khamenei menunjukkan sikap yang sangat cerdas terhadap penodaan kesucian Nabi Muhammad saw. Dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada para pemuda Prancis, beliau menyampaikan beberapa topik masalah yang dapat menjadi awal mula kesadaran bagi masyarakat Eropa, terutama para pemuda Prancis:

Baca juga : Modernland Kembangkan Perumahan Konsep Jepang Di Jakarta Timur

“Wahai para pemuda Prancis! Silahkan kalian tanyakan kepada Presiden kalian, kenapa ia mendukung penodaan terhadap Rasulullah saw dan menganggap hal tersebut sebagai kebebasan berekspresi? Apakah kebebasan berekspresi berarti penghinaan dan penodaan, bahkan terhadap sosok suci? Apakah tindakan bodoh ini tidak menodai perasaan sebuah bangsa yang telah memilihnya sebagai presiden?

Pertanyaan berikutnya, mengapa meragukan Holocaust, (genosida terhadap sekitar 6 juta penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II oleh negara Jerman Nazi, dipimpin Adolf Hitler –red) disebut sebagai sebuah kejahatan dan bila seseorang menulis sesuatu berkenaan dengan itu, ia harus dipenjara, namun penodaan Nabi saw sebagai sebuah kebebasan berekspresi?” [*]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.