Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Serapan Anggaran Sudah Capai 83 Persen, Perpusnas Dipuji Komisi X DPR

Selasa, 17 November 2020 05:37 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kiri) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR, di Gedung Parlemen, Senayan, Senin (16/11). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kiri) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR, di Gedung Parlemen, Senayan, Senin (16/11). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi X DPR mengapresiasi daya serap atau realisasi anggaran Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang mencapai 83,71 persen per 13 November 2020. Meski begitu, Perpusnas didorong untuk mencapai target realisasi hingga akhir tahun sebesar 97,62 persen. 

Hal ini disampaikan Komisi X DPR dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Perpusnas yang digelar secara tatap muka dan virtual, Senin (16/11). “Daya serap yang mencapai 83,71 persen ini di atas rata-rata nasional sebesar 80,25 persen. Ini melegakan, karena ini tinggal satu bulan. Kami harap, target realisasi pada akhir Desember dapat tercapai,” jelas Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih.

Untuk mendukung kinerja, Abdul Fikri berharap agar Perpusnas bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain. Di antaranya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurutnya, Perpusnas memiliki peluang yang sama dengan platform digital lain terkait bantuan kuota data internet dari Kemendikbud. 

Baca juga : Sektor Pertanian Tumbuh 16,4 Persen, PB HMI Apresiasi Kinerja Mentan SYL

“Karena dari bantuan kuota sebesar 35 GB, 30 GB untuk kuota belajar, dan sisanya kuota umum yakni platform yang sudah bekerja sama dengan Kemendikbud. Perpusnas bisa bekerja sama sehingga bantuan kuota bisa digunakan secara maksimal,” terang politisi PKS ini.

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi X DPR Tina Nur Alam. Anggota dari Fraksi Partai NasDem ini mendorong Perpusnas agar bersinergi dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga lain guna memperluas jangkauan dan layanan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial serta peningkatan kegemaran membaca.

"Misalnya kolaborasi dengan Kemendikbud dalam kaitannya dengan Pembelajaran Jarak Jauh. Perpusnas juga dapat meningkatkan perpustakaan berbasis digital baik untuk peserta didik di jenjang pendidikan dasar dan menengah serta mahasiswa di jenjang pendidikan tinggi," jelasnya.

Baca juga : Holding BUMN Pangan Kerek Produksi Dan Konsumsi Ikan

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyoroti bantuan bahan bacaan yang diberikan Perpusnas untuk komunitas. Politisi Partai Golkar itu meminta agar bantuan bisa diseleksi lagi dan disesuaikan dengan kebutuhan penerima bantuan. "Buku yang diberikan komunitas taman baca bisa lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan. Agar bantuan buku bisa bermanfaat bagi masyarakat," pesannya.

Menurut Hetifah, capaian kinerja Perpusnas patut diapresiasi seperti inovasi yang dilakukan selama pandemi Covid-19. Namun, dirinya berharap Perpusnas dapat lebih masif menyosialisasikan aplikasi perpustakaan digital, iPusnas, ke masyarakat. "Banyak masyarakat yang sudah memiliki gawai tetapi banyak pula yang belum memanfaatkan, ini kesempatan Perpusnas untuk memperkenalkan iPusnas secara masif," jelasnya.

Menanggapi masukan dari anggota Dewan ini, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan siap merespons. Dia memastikan Perpusnas fokus kepada pelaksanaan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Perpustakaan harus hadir untuk menyebarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan hidup. “Karena kita ingin memastikan bahwa cara pandang orang tentang perpustakaan sebagai deretan buku-buku, gak ada lagi,” tuturnya.

Baca juga : KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Korupsi PT DI

Syarif Bando menegaskan, siap mendukung program Pembelajaran Jarak Jauh Kemendikbud melalui iPusnas. Namun, saat ini, hal itu menjadi kendala karena konten pembelajaran dari Kemendikbud belum masuk di iPusnas. 

Pada kesempatan tersebut, Syarif menyatakan dibutuhkan dukungan anggaran dari Komisi X DPR. "Banyak keluhan yang masuk mengenai belum adanya materi pembelajaran di iPusnas. Saat ini yang sedang kami proses agar seluruh konten pembelajaran dapat masuk di iPusnas. Karena dalam implementasinya, iPusnas jauh lebih mudah diakses oleh pelajar. Insya Allah kita pastikan melayani 65 juta peserta didik," pungkasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.