Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Peringatkan Ada Penembakan

Jamaah Sebut Imam Masjid Linwood Penyelamat

Minggu, 17 Maret 2019 21:26 WIB
Alabi Lateef Zirullah (Foto Daily Mail)
Alabi Lateef Zirullah (Foto Daily Mail)

RM.id  Rakyat Merdeka - Imam Masjid Linwood Alabi Lateef Zirullah sempat memperingatkan jamaah ketika awal penembakan. Brenton Tarrant (28), si antiimigran yang mendukung supremasi kulit putih, menggila tapi korban bisa diminimalisir. Para jemaah akan sujud ketika Zirullah melihat pria bersenjata itu di depan. Dia berteriak memberi peringatan.

"Dia menyelamatkan banyak nyawa," kata seorang jamaah yang selamat dari pembantaian Linwood kepada Daily Mail Australia. Di Linwood, ada sekitar 80 jemaah yang tengah beribadah. Tujuh orang jamah masjid tewas dalam kejadian naas itu.

Zirullah saat itu tengah berada di dalam masjid, saat penembakan brutal terjadi. Tarrant mulai menembak jemaah Muslim di luar. Sasaran pertamanya jamaah perempuan dan pria di depan masjid. Imam Zirullah melihat.

Baca juga : Indonesia Kecam Penembakan Di Masjid Selandia Baru

"Saat saya melihat saudara Muslim itu ditembak mati, saya baru saja memberitahu saudara-saudara kami, 'turun, turun, seseorang baru saja menembak saudara kita di luar masjid," kata Zirullah.

"Tidak ada yang mendengarkan saya sampai akhirnya ia (pelaku) datang dari arah belakang dan menembak salah satu saudara kami melalui jendela, pelaku melihat jemaah itu berdiri dan menembaknya melalui jendela."

"Saat kaca pecah dan saudara kami jatuh, semua orang langsung sadar dan segera turun." Jemaah baru tersadar ada yang tidak beres.  

Baca juga : Mentan: Kebijakan Pemerintah Harus Bahagiakan Petani

Zirullah kemudian bergegas keluar ruangan bersama dengan rekannya Abdul Aziz yang secara spontan mengambil mesin kartu kredit dan berteriak untuk mengalihkan perhatian lelaki bersenjata yang memiliki postur tubuh kecil itu, "ayo ke sini."

Mendengar kalimat yang dilontarkan Aziz, pelaku pun berlari kembali ke mobilnya untuk mengambil senjata lainnya dan saat itu Aziz berusaha melemparkan mesin kartu kredit itu ke arah pelaku. Namun pelaku kembali menembak dan ketika Zirullah mencoba mengunci pintu utama untuk menjaga agar para jemaah tetap aman, Aziz dan kedua anaknya masih ada di antara mobil yang diparkir di luar.

Bersama kedua anaknya, Aziz ada di tempat yang sama dengan pelaku yang akhirnya kembali melepaskan tembakan ke arahnya. Aziz melihat pistol yang dibuang pelaku dan mengambilnya. Ia pun mencoba menarik pelatuknya namun kosong. Saat itu, pelaku kembali berlari menuju mobilnya untuk kali kedua yang diduga untuk mengambil senjata lainnya.

Baca juga : Kebijakan Bagasi Berbayar Ganggu Sektor Pariwisata

"Ia masuk ke mobilnya dan saya baru saja mengambil pistol dan melemparkannya ke jendela (mobil) seperti panah dan menghancurkan (kaca mobilnya)," kata Aziz. "Kaca depan pecah, itu sebabnya ia (pelaku) takut."

Aziz mengatakan, pelaku mengutuknya dan berteriak bahwa ia akan membunuh mereka semua. Namun pelaku kemudian pergi dan Aziz sempat mengejar mobilnya di jalan menuju lampu merah sebelum kemudian mobil itu berbelok dan melesat pergi.

Zirullah kemudian menelepon 111, layanan darurat dan mencoba membantu para jemaah yang sekarat dan terluka. Ia mengatakan siap mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan mereka. "Saya tidak percaya, saya kira saya akan mati, saya siap mati karena saya merasa hidup saya ini adalah untuk saudara-saudara kami," tandas Zirullah. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.