Dark/Light Mode

Nih! Kelebihan Vaksin Oxford dan AstraZeneca Dari Inggris

Rabu, 25 November 2020 17:02 WIB
[Foto ilustrasi: ox.ac.uk]
[Foto ilustrasi: ox.ac.uk]

RM.id  Rakyat Merdeka - Vaksin Covid-19 dari Inggris ternyata jauh lebih murah! Diberi nama Vaksin Oxford dan AstraZeneca, vaksin ini diklaim malah lebih mudah disimpan dan diangkut, dibanding vaksin lain yang saat ini segera akan dipasarkan.

Bahkan, ujicoba yang dilakukan menunjukkan, cakupan vaksin ini berhasil mencapai hingga 90 persen, terutama bila kombinasi dalam dosis yang disempurnakan.

Mengomentari hal ini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, Vaksin AstraZeneca, sebagian pendanaannya berasal dari pajak yang dibayarkan oleh warga Inggris, berkolaborasi dengan perusahaan Inggris. Hasilnya, harga vaksin ini terjangkau, mudah digunakan dan sangat efektif.

Sementara Universitas Oxford dalam pernyataan resminya menyampaikan hal-hal berikut:

Baca juga : Chelsea Makin Solid, Hudson Odoi Cium Aroma Gelar Juara Liga Inggris

- Indikasi awal menunjukan, vaksin ini dapat mengurangi penularan virus dari penurunan infeksi asimtomatik (tanpa gejala) yang diamati.

- Tidak ada laporan tentang kasus rawat inap atau kasus yang menunjukkan gejala parah pada mereka yang telah menerima vaksin.

- Database besar yang aman dengan lebih dari 24.000 relawan dari berbagai kelompok ras dan geografis melalui uji klinis di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan, yang ditindaklanjuti sejak April. Uji coba lebih lanjut sedang dilakukan di Amerika Serikat, Kenya, Jepang, dan India. Tim uji coba mengharapkan kurang dari 60.000 peserta pada akhir tahun.

- Yang terpenting, vaksin ini dapat dengan mudah diberikan berdasarkan sistem perawatan kesehatan yang ada dan bisa disimpan pada 'suhu lemari es' dengan kisaran 2 hingga 8 derajat celcius.

Baca juga : Kemajuan Vaksin Covid-19 Bikin Rupiah Bertenaga

- Kelebihan lainnya adalah vaksin ini bisa didistribusikan menggunakan logistik yang sudah ada.

- Produksi vaksin dengan skala besar sedang berlangsung di lebih dari 10 negara untuk mendukung akses global yang adil. Elemen kunci kemitraan Oxford dengan AstraZeneca adalah komitmen bersama untuk menyediakan vaksin bagi semua masyarakat dunia selama pandemi, tanpa mengambil untung. Komitmen ini akan terus berlangsung selama diperlukan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Menurut Profesor Andrew Pollard, Direktur Oxford Vaccine Group dan Kepala Investigator Uji Coba Vaksin Oxford, temuan ini menunjukkan, pihaknya memiliki vaksin efektif yang akan menyelamatkan banyak nyawa. Menariknya, salah satu dari aturan pemberian dosis, sekitar 90 persen terbukti efektif.

“Jika aturan pemberian dosis ini digunakan, akan ada lebih banyak orang yang bisa divaksinasi dengan pasokan vaksin yang sudah direncanakan,” ujarnya.

Baca juga : Begini Persiapan Timnas U-16 Lawan UEA Hari Ini

Vaksin Oxford (ChAdOx1 nCoV-19) dibuat dari virus, yang merupakan versi lemah dari virus flu biasa (adenovirus), yang telah diubah secara genetik, sehingga sangat tidak mungkin virus tersebut tumbuh pada manusia.

Vaksin adenovirus telah diteliti dan digunakan secara ekstensif selama beberapa dekade dan memiliki manfaat yang signifikan. Soalnya, vaksin ini stabil, mudah diproduksi dan diangkut, serta bisa disimpan pada suhu lemari es secara lokal dengan temperatur 2 hingga 8 derajat celcius.

Artinya, vaksin dapat dengan mudah didistribusikan dengan menggunakan fasilitas medis yang ada, seperti ruang operasi dokter dan apotek lokal, sehingga memungkinkan vaksin ini, jika disetujui, dapat digunakan dengan sangat cepat. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.