Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Hakim AS Perintahkan Intelijen Buka Bukti Pembunuhan Khashoggi
Jumat, 11 Desember 2020 23:34 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Banyak yang menunggu badan intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkap bukti-bukti dan rekaman pembunuhan terhadap mendiang jurnalis Jamal Khashoggi. Menyusul putusan Hakim Federal Paul A Engelmayer.
Dilansir AFP, Hakim Engelmayer memerintahkan Badan Intelijen Pusat (CIA) dan Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) mengungkapkan bukti secara terbatas. Sebab, Presiden AS Donald Trump, Wapres AS Mike Pence, dan Direktur CIA Gina Haspel mengakui keberadaan bukti-bukti itu.
Baca juga : Ini Alasan Pemerintah Sesuaikan Tarif Pungutan Ekspor Sawit
Sebelumnya, Open Society Justice Initiative, yang didirikan miliarder George Soros, mengajukan gugatan di bawah Undang-undang Kebebasan Informasi untuk mencari akses pada dokumen dan rekaman badan intelijen AS terkait pembunuhan Khashoggi. Namun, CIA dan ODNI menolak permintaan itu dan enggan mengonfirmasi keberadaan dokumen yang dimaksud, dengan alasan keamanan nasional.
Khashoggi yang seorang kolumnis media terkemuka AS, Washington Post, dinyatakan hilang setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018. Ia ke sana ketika hendak mengurus surat-surat karena bakal menikah dengan tunangannya Hatice Cengiz.
Baca juga : Menaker Terbitkan Aturan Libur Pilkada Bagi Pekerja/Buruh
Menurut hasil penyelidikan, Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Dia disebut mengetahui rencana untuk mengirim tim pembunuh buat menghabisi sang jurnalis..
Diduga Khashoggi dibunuh dan jasadnya dimutilasi. Sampai saat ini keberadaan jasad Khashoggi tidak diketahui. Menanggapi kasus itu, Trump hanya menyatakan prihatin dan sedih, tetapi dia tidak bisa menekan Saudi yang merupakan sekutu utama AS.
Baca juga : Tetapkan Peta Hutan Adat Bukti Kerja Nyata Jokowi
Open Society Justice Initiative menyambut baik keputusan Hakim Engelmayer supaya CIA membuka bukti-bukti pembunuhan Khashoggi. "Keputusan pengadilan ini menjadi kemenangan penting karena pemerintahan Trump mencoba menutupi pembunuhan Jamal Khashoggi. Putusan pengadilan menjadi awal untuk mengakhiri impunitas para pelaku," kata kuasa hukum kelompok itu, Amrit Singh.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya