Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Di Tengah Pandemi Dan Protes Massa
Thailand Sukses Gelar Pilkada Di 76 Provinsi
Selasa, 22 Desember 2020 06:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Di Tengah Pandemi Dan Protes Massa Thailand Sukses Gelar Pilkada Di 76 Provinsi
Pemerintah Thailand menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 76 provinsi, Minggu (20/12), meski di tengah pandemi dan protes massa yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Pilkada berlangsung lancar di provinsi-provinsi di luar Bangkok, ibu kota Thailand. Sebagaimana diketahui, unjuk rasa berkepanjangan di Negeri Gajah Putih itu terpusat di Bangkok.
Ini pilkada pertama sejak Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-ocha terpilih lewat pemilihan umum tahun lalu. Sebelumnya, Prayuth menjabat PMsetelah melakukan kudeta terhadap pemerintah Thailand pada 2014.
Baca juga : Gegara Pasar Udang, Thailand Dapat Kasus Baru Covid-19
“Ini kewajiban saya untuk memilih,” kata seorang pegawai bank, Korkiet Akaraparn (27) saat ditemui di Provinsi Nonthaburi, daerah di luar Kota Bangkok, dilansir Reuters.
“Saya harap akan ada orang-orang baru yang terpilih dari pilkada, dan mereka akan membawa perubahan,” kata dia.
Meskipun kasus positif Covid- 19 di Thailand tinggi di luar Kota Bangkok, tingkat partisipasi pemilih masih cukup tinggi. Pemungutan suara berlangsung sampai pukul 17.00 waktu setempat.
Partai Gerakan Progresif jadi salah satu partai politik yang mengajukan calon kepala daerah pada pilkada tahun ini. Gerakan Progresif terhubung dengan Partai Maju Masa Depan yang dipimpin tokoh oposisi Thanathorn Juangroongruangkit. Partai tersebut saat ini ditetapkan sebagai partai terlarang.
Baca juga : Di Tengah Pandemi Covid-19, Pertamina Sumbang 422 Kantong Darah
Thanathorn merupakan tokoh oposisi yang paling vokal terhadap pemerintahan Prayuth. Larangan politik atas Thanathorn dan partainya memicu aksi massa yang menuntut Prayuth mundur dari jabatannya. Massa juga meminta pemerintah mengubah konstitusi dan mengurangi kekuasaan raja.
Tak cuma itu, massa bahkan menuduh Prayuth mencurangi hasil pemilu. Tapi tuduhan itu dibantah oleh sang PM Thailand.
Partai pendukung pemerintah memang tak mengusung calon kepala daerah. Namum mereka yang mencalonkan diri pada pilkada tahun ini telah menunjukkan kesetiaannya pada kubu Prayuth.
Pilkada serentak itu merupakan ujian bagi Partai Thai Pheu, yang mendukung eks Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Di kalangan oposisi, Thai Pheu masih jadi partai terbesar yang menguasai parlemen.
Baca juga : Di Tengah Wabah, Partisipasi Pilkada Tabanan Meroket 80,07 Persen
Thaksin mengunggah komentar di media sosial Twitter dan mendorong warga Thailand mendukung kandidat dari Thai Pheu. Dia mengasingkan diri sejak dikudeta junta militer pada 2006. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya