Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Arab Saudi Teken MoU Lestarikan Warisan Budaya Yaman

Kamis, 24 Desember 2020 14:42 WIB
Menteri Kebudayaan Arab Saudi Pangeran Badr Bin Abdullah Bin Farhan. [Foto: en.vogue.me]
Menteri Kebudayaan Arab Saudi Pangeran Badr Bin Abdullah Bin Farhan. [Foto: en.vogue.me]

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kebudayaan Arab Saudi menandatangani nota kerja sama dengan Program Pembangunan dan Rekonstruksi Saudi untuk Yaman (Saudi Development and Reconstruction Program for Yemen).

Hal ini, seperti dikutip dari media Saudi Gazette, sebagai tanggapan atas permintaan Pemerintah Yaman, untuk membantu melestarikan warisan budaya di Yaman dan melindungi situs-situs yang rentan.

Baca juga : Siap Beroperasi di Ibu Kota, Bus Listrik Transjakarta 40 Persen Buatan Lokal

Sebagai bagian dari perjanjian, Pemerintah Saudi akan bekerja sama dengan organisasi terkait, dan berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas lokal Yaman. Tujuannya, untuk merehabilitasi dan mengembangkan kemampuan Yaman di bidang budaya untuk memajukan budaya, ekonomi, dan sosial di Yaman.

Perjanjian tersebut ditandatangani secara virtual pada Senin (21/12/2020) lalu, oleh Menteri Kebudayaan Arab Saudi Pangeran Badr Bin Abdullah Bin Farhan dan Duta Besar Saudi untuk Yaman Mohammed bin Saeed Al-Jaber, sekaligus sebagai Pengawas Umum Program Pembangunan dan Rekonstruksi Saudi untuk Yaman (SDRPY).

Baca juga : Diangkat Jadi Mensos, Risma Tak Akan Lupakan Warga Surabaya

Menurut memorandum tersebut, Kementerian Kebudayaan akan bekerja sama dengan SDRPY dalam melaksanakan program budaya inovatif yang kompatibel dengan semua kelompok dan segmen masyarakat Yaman. Program-program ini termasuk mengembangkan efisiensi dan kualitas instalasi dan fasilitas budaya di Yaman.

Selain itu, juga memajukan kemampuan Yaman di berbagai bidang budaya. Hal ini demi memastikan pertumbuhan aktivitas budaya Yaman, dan memastikan keberlanjutan dan ketahanannya di tengah pemberontakan milisi Houthi di beberapa wilayah yang terdapat situs-situs bersejarah Yaman.

Baca juga : Kemenkes Ancam Sanksi RS Bandel

Sejak 2004, pemberontak Houthi dan Pemerintah Yaman yang sah, sebenarnya sudah telah terlibat bentrokan, dengan disela gencatan senjata beberapa kali. Namun pertempuran ketika itu hanya terjadi di utara Yaman. Pada September 2014, pemberontak Houthi berhasil mengambil alih ibu kota Yaman, Sanaa, hingga terus ke wilayah selatan ke kota terbesar kedua Yaman, Aden. Merespons konflik ini, pada 2015 koalisi negara-negara Arab di bawah komando Arab Saudi, kemudian melancarkan operasi militer untuk mengalahkan Houthi dan memulihkan Pemerintahan Yaman yang sah. Namun hingga kini, konflik ini tak kunjung berakhir. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.