Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kecam Nasionalisme Vaksin

Paus: Yang Paling Rentan, Harus Duluan Divaksin

Jumat, 25 Desember 2020 23:03 WIB
Kecam Nasionalisme Vaksin Paus: Yang Paling Rentan, Harus Duluan Divaksin

RM.id  Rakyat Merdeka - Paus Fransiskus meminta para politisi dan pemimpin bisnis, untuk tidak membiarkan kekuatan pasar dan Undang-undang paten, menjadi prioritas di atas akses vaksin Covid-19 untuk semua. Ia pun mengutuk nasionalisme vaksin dan virus individualisme radikal.

Hal itu disampaikan Paus dalam Pesan Natal "Urbi et Orbi" (ke kota dan dunia), yang disampaikan secara virtual dari sebuah mimbar di dalam Vatikan, Jumat (25/12).

Biasanya, Paus selalu membacakan pidato dari balkon pusat Basilika Santo Petrus di hadapan puluhan ribu orang. Namun, hal itu urung dilakukan, mengingat Natal tahun ini berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19.

Baca juga : Apresiasi Para Penolak Jabatan, Pengamat: Harus Ada Intelektual Yang Di Luar Kekuasaan

Dalam pesan yang didominasi oleh isu pandemi Covid dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan, Paus menyerukan persatuan global dan bantuan bagi negara-negara yang menderita konflik dan krisis kemanusiaan.

“Saat ini, krisis ekologi dan ketimpangan ekonomi dan sosial yang parah, diperburuk oleh pandemi virus corona. Dalam situasi ini, semakin penting bagi kita untuk saling mengeratkan tali persaudaraan,” kata Paus, seperti dikutip Reuters, Jumat (25/12).

Ia juga menyoroti masalah kesehatan sebagai isu internasional. Serta mengkritisi apa yang disebut dengan nasionalisme vaksin, sebagaimana dikhawatirkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga : Netizen Dukung Pemerintah Siapkan Nakes Dan Vaksinator

Nasionalisme vaksin ini dikhawatirkan dapat memperburuk situasi pandemi, jika negara miskin menjadi yang paling belakangan mengakses vaksin.

"Saya mohon kepada semua orang, kepala negara, perusahaan dan organisasi internasional untuk mempromosikan kerja sama. Bukan persaingan. Ini penting, untuk menemukan solusi bagi semua orang. Vaksin untuk semua. Terutama, bagi yang paling rentan dan membutuhkan di semua wilayah di planet ini,” katanya.

“Yang paling rentan dan membutuhkan harus menjadi yang pertama,” kata Paus di Aula Doa Vatikan. Dalam kesempatan tersebut, hadir 50 staf Vatikan yang mengenakan masker, duduk berderet di sepanjang dinding. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.