Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pesta Politik Asia Ramai Pemilih Muda

Minggu, 24 Maret 2019 09:07 WIB
Relawan mengunci kotak suara di kota Bangkok, Thailand. (Foto Sakchai Lalit/Associated Press)
Relawan mengunci kotak suara di kota Bangkok, Thailand. (Foto Sakchai Lalit/Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahun ini menjadi pesta politik bagi lebih dari 1 miliar orang di Asia. Setidaknya pemilih di Thailand, India, dan Indonesia menyambut pemilu. Isu hak kepemilikan tanah, kelestarian hutan hingga kesetaraan bagi kaum Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender san Questioning (LGBTQ) diangkat para politisi. Dilansir Japan Time, dari 1 miliar lebih pemilih yang terdaftar, banyak pemilih pemula yang ikut serta dalam pemilu tahun ini. 

Di Thailand, pemilu Minggu (24/3), kandidat PM juga diikuti seorang transgender, bekas aktivis mahasiswa hingga aktivis hak asasi manusia. Ada 52 juta pemilih sah di Thailand yang akan ikut dalam pemilu akhir pekan ini, 14 persen diantaranya adalah pemilih pemula. Pemilu ini lebih mirip kontes antara partai pendukung junta militer dengan partai loyalis Thaksin Shinawatra. Namun, masih ada beberapa partai baru yang ikut kontes. Mereka memperjuangkan hak petani dan kaum minoritas. Pauline Ngarmpring dari Partai Ma- hachon adalah kandidat perdana menteri dari transgender pertama di Thailand. Dia memperjuang- kan hak kaum minoritas, terutama hak para LGBTQ.

Thanathorn Juangroongru- angkit, miliuner berusia 40 tahun ini menjadi politisi favoritnya anak muda Thailand. Dia kampanye kesenjangan ekonomi yang ada di Thailand, yang merupakan negara dengan kesenjangan pendapatan terbesar berdasarkan laporan badan investasi Swiss, Credit Suisse.

Baca juga : Kestabilan Harga Minyak Asia Terancam Ekonomi Melambat

Dari Partai Rakyat Thailand ada Kittichai Ngamchaipisit, yang merupakan aktivis pembela hak pemilik lahan. Dia melawan akuisisi lahan oleh industri dan reklamasi hutan yang berujung pada pengu- siran warga pribumi.

“Akarnya partai ini adalah warga miskin dan komunitas temarjinalkan yang terdampak lahan tambang dan bendungan besar,” ujar Kriangsam Teera- kowitkajorn, anggota Partai Rakyat Thailand.

“Hak warga pribuni sudah lama ditinggalkan dalam dunia politik. Kami rasa ini saatnya mendengar suara merela yang lama tidak didengar,” lanjutnya.

Baca juga : Gile, Masih Ada Politisi Pakai Narkoba

Setelah Thailand, 190 juta warga Indonesia juga akan memberikan hak suara mereka untuk pilpres 17 April. Pertarungan antara pasangan Joko Widodo dan pasangan Prabowo Subianto. Dalam survei, belakangan menunjukkan petahana, Jowowi masih unggul dari la- wannya.

“Satu isu yang diangkat kali adalah seputar keterlibatan perempuan dalam politik,” ujar assiten profesor di Studi Asia City University of Hong Kong, Fossati.

“Dua pasangan kandidat sudah aktif mendekati pemilih wanita. Hasilnya, keduanya memiliki kelompok relawan perempuan,” ujar Fossati.

Baca juga : Gerakan Politik Emak-emak

Indonesia kini sudah memiliki 20 persen wanita duduk di parlemen. Angka ini jauh lebih banyak dari pada tahun 90an yang hanya diisi 12 persen wanita. Meski demikian, dibandingkan angka rata-rata di Asia, 24 persen, Indonesia masih ketinggalan. Indonesia pernah bertekad mengisi 30 persen bangku di parlemen dengan perempuan pada 2003. Namun, kuota ini tidak bisa dipenuhi.

Terakhir, India juga akan melaksanakan pemilu yang di- laksanakan dalam tujuh tahap, dimulai 11 April mendatang. Pemilu ini diikuti sekitar 900 juta pemilih sah. Hak keberadaan hutan menjadi isu pembahasan karena hampir 2 juta warga pribumi terusir karena pembabatan lahan yang digunakan untuk pembuatan pabrik dan lahan pemukiman baru.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.