Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Direktur VOA Didesak Mundur

Jumat, 15 Januari 2021 15:21 WIB
Patsy Widakuswara [Foto: VOA]
Patsy Widakuswara [Foto: VOA]

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 26 jurnalis menuntut pengunduran diri Direktur Voice of America (VOA) Robert Reilly, setelah serangkaian dugaan tindakan penyalahgunaan posisi dan pelanggaran yang mengakibatkan pemindahtugasan seorang jurnalis seniornya, Patsy Widakuswara.

Untuk diketahui, Patsy mengawali karir jurnalistik di usia 19 tahun sebagai pembawa acara radio M97 FM Prambors Group Jakarta, ketika ia masih kuliah di Jurusan Hubungan Internasional, FISIP, UI. Patsy melanjutkan kariernya di beberapa televisi Indonesia termasuk ANTV dan Metro TV. Dia bergabung dengan VOA pada 2003.

Baca juga : Tim Investigasi WHO Ditolak Masuk China

Dalam pernyataan bersama yang disebarluaskan pada Kamis (14/1) waktu setempat, seperti dikutip VOA, Jumat (15/1), Robert Reilly dan Wakil Direktur Elizabeth Robbins dituduh telah melanggar kode etik jurnalistik kepada jurnalis VOA yang "menggunakan platform bebas berbicara selama acara live" dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, 11 Januari lalu. Reilly disebut mencopot jurnalis senior tersebut, yang bertugas di Gedung Putih, setelah dia berusaha bertanya pada Pompeo.

Proyek Akuntabilitas Pemerintah (Government Accountability Project/GAP), sebuah organisasi nirlaba yang melindungi pelapor, menginformasikan kepada pimpinan USAGM (US Agency for Global Media, sebelum bernama Broadcasting Board of Governors (BBG), sebuah lembaga independen pemerintah Amerika Serikat yang mengoperasikan berbagai media yang dikelola negara) dan VOA, bersama dengan Kantor Penasihat Khusus, Kantor Inspektur Jenderal, Komite Urusan Luar Negeri DPR dan anggota parlemen lainnya, bahwa mereka yang menandatangani petisi tersebut disebut sebagai pelapor yang dilindungi.

Baca juga : Cedera, Fedex Mundur

Patsy juga diberitahu pada Senin malam (11/1), bahwa dia dipindahkan. Pemindahan ini hanya beberapa jam setelah reporter veteran tersebut berusaha menanyai Pompeo saat dia meninggalkan kantor VOA.

Dalam pidatonya, Pompeo memuji Michael Pack, Kepala Eksekutif USAGM, atas perubahan yang diterapkan di USAGM di bawah kepemimpinannya. Dia juga memuji sekelompok jurnalis VOA atas keberanian mereka meliput protes pro-demokrasi Hong Kong. Widakuswara termasuk di antara tim yang dianugerahi Burke Award untuk liputan tersebut.

Baca juga : Kirim Surat Ke Jokowi, Edhy Prabowo Resmi Mundur

Menyusul pidatonya, yang juga membahas "pengecualian Amerika" dan apa yang dia pandang sebagai peran VOA, Pompeo mengadakan sesi tanya jawab singkat dengan Reilly, yang tidak mengajukan pertanyaan yang diajukan oleh pihak jurnalis berita mengenai isu terhangat di AS.

Ketika Pompeo meninggalkan kantor VOA, Widakuswara sempat berusaha mencoba menanyai Pompeo. Namun dia kemudian ditegur oleh Reilly. Karena Widakuswara dia nilai dia tidak berwenang mengajukan pertanyaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.