Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kapal Perang AS Berlayar Dekat Pulau-Pulau Laut China Selatan

Jumat, 5 Februari 2021 23:35 WIB
Kapal Perusak AS, USS John S. McCain. [Photographer’s Mate 3rd Class Todd Frantom]
Kapal Perusak AS, USS John S. McCain. [Photographer’s Mate 3rd Class Todd Frantom]

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebuah kapal perang AS pada Jumat (5/2) berlayar di dekat Kepulauan Paracel yang dikuasai China di Laut China Selatan yang disengketakan, dalam operasi kebebasan navigasi. Hal ini diungkap Angkatan Laut (AL) AS seperti dikutip Reuters.

Pelayaran itu merupakan misi pertama di bawah pemerintahan baru Presiden Joe Biden.

Menanggapi hal ini, militer China mengecam tindakan itu. Sebagai respons, China menyatakan mengirim unit angkatan laut dan udara untuk mengikuti dan memperingatkan kapal tersebut.

Jalur perairan yang sibuk itu merupakan salah satu dari sejumlah isu panas dalam hubungan AS-China, yang meliputi perang dagang, sanksi AS, Hong Kong, dan Taiwan.

Baca juga : Pemerintah Berupaya Menjaga Ketersediaan Pangan Selama Pandemi

China geram dengan pelayaran AS yang berulang kali di dekat pulau-pulau yang diduduki dan dikendalikan Beijing di Laut China Selatan. China mengatakan memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan dan menuduh Washington sengaja memicu ketegangan.

Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan, kapal perusak USS John S McCain menegaskan hak navigasi dan kebebasan di sekitar Kepulauan Paracel, sesuai dengan hukum internasional.

Kebebasan operasi navigasi menjunjung tinggi hak, bunyi pernyataan resmi Angkatan Laut AS, kebebasan dan penggunaan yang sah atas laut yang diakui dalam hukum internasional. Di saat yang sama, juga menentang pembatasan tidak sah yang diberlakukan oleh China, Taiwan, dan Vietnam pada jalur yang bebas.

Komando Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan, kapal itu telah memasuki perairan teritorial Paracel tanpa izin, dan secara serius melanggar kedaulatan dan keamanan China.

Baca juga : PGN Salurkan Bantuan Bencana Di Sulawesi Barat Dan Kalimantan Selatan

Amerika Serikat dinilai dengan sengaja mengganggu suasana damai, persahabatan, dan kerja sama Laut China Selatan.

China mengambil kendali penuh atas Paracel pada 1974 setelah pertempuran singkat dengan pasukan Vietnam Selatan. Namun Vietnam, serta Taiwan, terus mengklaim pulau-pulau itu.

Di saat yang sama, Malaysia, Brunei, dan Filipina juga memiliki klaim pada bagian-bagian lain Laut China Selatan. Di wilayah itu, China telah membangun pulau buatan dan membangun pangkalan udara di beberapa pulau.

Kapal AS sama yang terlibat dalam misi awal pekan ini transit di Selat Taiwan yang sensitif, hingga juga mengundang kemarahan dari Beijing.

Baca juga : Layanan Perpanjang SIM Di Jakarta, Hari Ini Sampai Pukul 12 Siang

Januari lalu, kelompok kapal induk AS juga memasuki Laut China Selatan. Angkatan Laut AS menyatakan, kapal induk AS itu memasuki Laut China Selatan sebagai operasi rutin. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.