Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan sanksi terhadap dua pemimpin junta militer Myanmar, Senin (22/2). Kedua anggota tersebut adalah Jenderal Maung Maung Kyaw, Panglima Angkatan Udara, dan Letnan Jenderal Moe Myint Tun.
AS menyatakan, pihaknya memblokir properti dan melarang masuk dua anggota Dewan Pemerintah Myanmar tersebut. "Kami tidak akan ragu mengambil tindakan lebih lanjut terhadap mereka yang melakukan kekerasan dan menekan keinginan rakyat. Kami tidak akan goyah mendukung rakyat Burma," ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dikutip kantor berita AFP, Selasa (23/2).
Baca juga : Terbelit Skandal Vaksin Covid, Menkes Argentina Mundur
"Kami meminta kepada militer dan polisi untuk menghentikan semua serangan terhadap pengunjuk rasa damai, segera membebaskan semua yang ditahan secara tidak adil," sambung Blinken dalam konferensi pers, Senin (22/2).
Dia juga mendesak personel junta menghentikan serangan dan intimidasi terhadap jurnalis dan aktivis, serta mengembalikan pemerintahan yang dipilih secara demokratis.
Baca juga : Rasain! Inggris Kasih Sanksi Tiga Jenderal Myanmar
Pengumuman ini muncul beberapa jam setelah Uni Eropa juga menyetujui sanksi terhadap militer Myanmar, dengan meningkatkan tekanan internasional atas kudeta pada 1 Februari, di mana para jenderal menggulingkan pemimpin demokrasi Aung San Suu Kyi.
Junta militer Myanmar telah memperingatkan, pihaknya bersedia menggunakan kekuatan mematikan untuk menumpas demonstrasi yang semakin besar, setelah pengunjuk rasa ditembak mati selama akhir pekan.
Baca juga : Sarinah Jual Produk UMKM Di Bandara
Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi kepada tokoh-tokoh lainnya, termasuk Jenderal Min Aung Hlaing, panglima militer dan penguasa baru negara itu. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya