Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tekor Nyaris Rp 40 T, Bandara Heathrow London Ulangi Krisis Era 1970-an
Rabu, 24 Februari 2021 22:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bandara Heathrow, London melaporkan kerugian 2 miliar poundsterling atau Rp 39,9 triliun selama pandemi Covid-19. Mengulang buruknya nasib keuangan di era 1970-an.
Tahun 2020 merupakan tahun terpahit dalam sejarah Bandara Heathrow, yang tahun ini berusia 75 tahun.
Baca juga : Militer Myanmar Tutup Bandara Internasional Yangon Sampai Mei
Kerugian akibat pandemi, mencapai titik nadir. Bahkan, bandara terbesar di Inggris yang membuka penerbangan komersil sejak 31 Mei 1946, sudah mengumumkan tak akan beroperasi untuk sementara, bila jumlah penumpang pesawat masih minim.
Meski begitu, CEO Heathrow John Holland-Kaye menegaskan, bandara yang dikelolanya masih kuat secara finansial hingga 2023.
Baca juga : Real Madrid Vs Granada : Tanpa Luka, Los Blancos Bisa Terluka
"Di musim panas ini, aktivitas liburan tampaknya mulai pulih," ujar Holland-Kaye seperti dikutip BBC, Rabu (24/2).
Mengacu pada rencana pemerintah Inggris terhadap kebijakan lockdown yang kini diterapkan, penerbangan internasional diharapkan mulai beroperasi kembali pada Mei mendatang.
Baca juga : NU: Tunda Pilkada, Dananya Mending Untuk Tangani Krisis Kesehatan
Holland-Kaye menambahkan, perjalanan menuju Inggris dari negara-negara yang berisiko rendah terhadap penyebaran Covid seperti Selandia Baru dan Singapura, tidak membutuhkan tes Covid.
Sementara pelancong yang berasal dari negara-negara berisiko sedang, tetap harus melampirkan tes Covid. Sedangkan mereka yang berasal dari negara-negara berisiko tinggi, wajib menjalani aturan pengendalian Covid yang ketat, seperti karantina. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya