Dark/Light Mode

Sempat Ngeles, Iran Dakwa 10 Pejabat Tembak Pesawat Ukraina

Selasa, 6 April 2021 22:11 WIB
Bangkai pesawat Ukraina International Airlines yang jatuh di  Shahedshahr, barat daya Kota Teheran, Iran, 8 Januari 2020. (Foto AP/Ebrahim Noroozi)
Bangkai pesawat Ukraina International Airlines yang jatuh di Shahedshahr, barat daya Kota Teheran, Iran, 8 Januari 2020. (Foto AP/Ebrahim Noroozi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepuluh pejabat Iran telah didakwa atas penembakan pesawat penumpang Ukraina yang menewaskan 176 orang pada 8 Januari 2020. Pengumuman itu muncul saat Negeri Mullah itu menghadapi kritik internasional karena merilis laporan yang tidak transparan. 

Dalam laporan itu, Teheran mengakui, bahwa penembakan Ukraina International Airlines merupakan kesalahan manusia atau human error, tetapi tidak menyebut siapa pun yang bertanggung jawab atas insiden itu.

Baca juga : Batas Waktu Berakhir, Masih Ada 21.939 Pejabat Belum Lapor Harta Kekayaan

Jaksa militer Teheran Gholamabbas Torki juga menghindari menyebut nama terdakwa, Selasa (6/4/2021), saat penyerahan jabatan ke Nasir Siraj yang terpilih untuk menggantikannya sebagai jaksa militer baru.

"Dakwaan atas kasus pesawat Ukraina dikeluarkan setelah penyelidikan yang serius dan akurat,  telah sepuluh orang bersalah," kata Torki, tanpa menjelaskan lebih lanjut, dilansir Kantor Berita ISNA. 

Baca juga : Kementerian BUMN Rombak Direksi Askrindo

Tahun lalu dalam laporan awal tentang insiden, pihak berwenang Iran menyalahkan operator pertahanan udara yang mereka katakan salah mengira Boeing 737-800 sebagai misil jelajah Amerika. Penembakan itu terjadi pada hari yang sama ketika Iran melancarkan serangan rudal balistik terhadap pasukan AS di Irak sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak Amerika yang menewaskan seorang jenderal terkemuka Iran.

Kecelakaan itu sekaligus merupakan peristiwa nahas pertama bagi Ukraina Airlines yang berbasis di Kiev. Insiden itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat setelah tewasnya Jenderal Qassem Soleimani di Irak pada awal Januari 2020. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.