Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Interval Lebih Dari 21 Hari, Efikasi Meningkat
Butantan Institute: Vaksin Sinovac Terbukti Ampuh Melawan Varian Covid Brazil
Selasa, 13 April 2021 07:38 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sinovac, vaksin Covid produksi China memiliki tingkat kemanjuran atau efikasi 50,7 persen.
Berdasarkan data terakhir, Sinovac terbukti ampuh melawan varian P1 dan P2 yang pertama kali ditemukan di Brazil. Tingkat efikasi atau kemanjuran ini bisa menanjak hingga 62,3 persen dengan interval lebih dari 21 hari.
Temuan ini muncul dalam laporan yang dirilis Butantan Institute, lembaga riset terkemuka di Sao Paulo, Brazil yang menguji dan memproduksi Coronavac, vaksin Covid jenis inactivated vaccine (vaksin berisi virus yang dilemahkan).
Laporan ini menyajikan data spesifik dan komprehensif dari hasil uji coba tahap akhir di Brazil.
Baca juga : Menkes Pastikan Vaksin Yang Digunakan Efektif Lawan Mutasi Covid-19
Ini adalah laporan statistik paling rinci tentang vaksin Covid-19 China. Sinovac yang memiliki tingkat efikasi primer 50,7 persen, terbukti 83,7 persen efektif dalam mencegah kasus-kasus yang membutuhkan bantuan.
Efektivitas ini meningkat dibanding data yang dirilis pada Januari 2021, yang hanya mencatat angka 78 persen.
Statistik ini juga mengungkap, Sinovac 100 persen efektif melawan kasus sedang dan parah dalam uji klinis fase III acak, tersamar ganda, dan plasebo yang melibatkan 12.396 peserta.
"Tingkat kemanjuran yang diungkapkan dalam laporan ini sedikit lebih tinggi, dibanding yang dilaporkan pada awal Januari lalu. Hal ini terjadi karena ada perbedaan pelacakan perubahan data klinis dan kriteria, untuk menentukan kasus infeksi," kata Juru Bicara Sinovac, Liu Peicheng kepada Global Times, Senin (12/4).
Baca juga : Vaksin Sinovac Punya Keamanan Yang Cukup Baik
Para peneliti mengungkap, interval antar suntikan yang lebih panjang, dapat mendongkrak tingkat efikasi. Ini sejalan dengan hasil penelitian para ahli medis China, yang merekomendasikan penambahan interval untuk memaksimalkan level kekebalan antibodi.
"Enam kasus Covid-19 parah terjadi pada kelompok plasebo. Ada 67 efek samping serius, yang dilaporkan oleh 64 peserta. Semuanya tidak terkait dengan vaksinasi, termasuk 2 kasus fatal," terang Liu.
Hasil akhir statistik ini identik dengan data yang mendapat persetujuan bersyarat dari regulator obat China pada bulan Februari 2021.
"Ini adalah studi fase III vaksin Covid buatan China yang paling rinci. Secara umum, hasilnya menunjukkan CoronaVac memiliki aspek keselamatan yang baik, berkhasiat dan mampu memberikan perlindungan terhadap kasus infeksi bergejala," jelas Zhuang Shilihe, seorang dokter di Guangzhou yang intens memantau vaksin Covid.
Baca juga : Top, Nenek 90 Tahun Masih Jadi Manajer
"Efektivitasnya dapat dioptimalkan dengan memperpanjang interval antar dosis," lanjutnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya