Dark/Light Mode

Hadang China, AS Kerahkan Kapal Induk

Laut China Selatan Mendidih

Senin, 12 April 2021 05:47 WIB
220 Kapal AL China Ini Bikin Filipina Geram (Foto: Philippine Coast Guard/National Task Force-West Philippine Sea via AP)
220 Kapal AL China Ini Bikin Filipina Geram (Foto: Philippine Coast Guard/National Task Force-West Philippine Sea via AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - China semakin memperlihatkan eksistensinya di kawasanLaut China Selatan (LCS). Amerika Serikat (AS) merangkul Filipina untuk mencari solusi terhadap situasi tersebut.

Dikutip dari Channel News Asia, kemarin, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Lloyd Austin dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana berbin­cang melalui telepon. Mereka membahas terkait kerja sama pertahanan antarkedua negara, serta keberadaan kapal milisi China di LCS.

Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan, Austin dan Lorenzana sependapat, ke­beradaan sejumlah kapal China yang baru-baru ini berada di Whitsun Reef, menuai kecaman dari Filipina. Sementara, China mengklaim keberadaan kapalnya itu untuk menangkap ikan.

Baca juga : Bos PAN Kerahkan Kadernya Bantu Korban Bencana Di NTT

Sebelumnya, militer Filipina mengirim pesawat tempur ringanuntuk terbang di atas ratusan kapal China di perairan yang disengketakan di LCS. Filipina mendesak agar China segera menarik armadanya.

Filipina mengatakan, lebih dari 200 kapal China berada di kawasan yang disengketakantersebut. Perahu-perahu itu ditambatkan di Whitsun Reef yang masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif Manila sepanjang 200 mil laut (370,4 kilometer).

Lorenzana mengatakan, pe­sawat militer Filipina dikirim setiap hari untuk memantau situasi. Menurutnya, militer Filipina juga akan meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di LCS untuk melakukan patroli kedaulatan dan melindungi para nelayan Filipina.

Baca juga : Kedubes Jepang Serahkan Hibah Bantuan Alat Kesehatan Di Garut

“Kami siap melindungi kedaulatan dan hak kedaulatan kami,” tegas Lorenzana.

Sedangkan Austin mengusul­kan kepada Lorenzana beberapa langkah untuk memperdalam kerja sama pertahanan. Termasuk dengan meningkatkan kesadaran situasional dari ancaman di LCS.

“Awal pekan ini kapal in­duk USS Theodore Roosevelt, serta kapal amfibi USS Makin Island, akan beroperasi di LCS,” ungkapKirby.

Baca juga : Kapolda Jabar: Ada Indikasi Awal Kebocoran Tangki

Saat ini, AS diketahui tidak memiliki pasukan militer yang berbasis permanen di Filipina. Tapi terkadang, mereka merotasi pasukan ke negara tersebut.

Kehadiran kapal-kapal China di dekat Filipina menjadi salah satu tindakan yang memicu kritik AS. Washington menuduh China mengintimidasi negara-negara kecil di kawasan LCS.

Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, China dan Vietnam memiliki klaim teritorial yang bersaing di LCS. Ini merupakan rute perdagangan tahunan senilai 3,4 triliun dolar AS atau sekitar Rp 49,6 kuadriliun. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.