Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Inggris akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI-Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) pada 2022.
Pertemuan puncak ini untuk mengumpulkan dana bagi penelitian dan pengembangan vaksin, guna mendukung koalisi internasional yang berupaya mempercepat produksi untuk penyakit di masa depan.
Inggris menggunakan kepemimpinannya dari negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) untuk menyoroti perlunya bersiap menghadapi pandemi di masa depan sehubungan dengan konsekuensi yang menghancurkan dari krisis virus Corona.
Baca juga : Matakin: Pancasila Harta Yang Disia-siakan
Inggris mengatakan, pertemuan puncak dengan CEPI tahun depan akan mendukung tujuan badan untuk memangkas waktu pengembangan vaksin baru menjadi 100 hari untuk pandemi di masa depan.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan CEPI untuk mempercepat pengembangan vaksin, menciptakan solusi global untuk memastikan kami lebih siap menghadapi pandemi di masa depan," kata Menteri Kesehatan, Matt Hancock.
Strategi lima tahun CEPI, yang diterbitkan Maret, bertujuan mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko pandemi dan epidemi di masa depan, yang berpotensi mencegah jutaan kematian dan kerugian ekonomi triliunan dolar.
Baca juga : Pentingnya Vaksin dalam Mencegah, Melindungi dan Mengebalkan
Ambisi CEPI, termasuk memangkas waktu pengembangan vaksin menjadi 100 hari -sekitar sepertiga dari waktu yang dibutuhkan dunia untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendukung tujuan ini menjelang pertemuan para pemimpin G7 Februari lalu.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan, ilmuwan dan peneliti Inggris telah memimpin pekerjaan perintis untuk menciptakan vaksin penyelamat hidup, yang sekarang sedang diluncurkan di Inggris dan di seluruh dunia.
“Tetapi pada, kita perlu bersiap untuk pandemi di masa depan. Seperti yang kita bahas dalam Tinjauan Terpadu. Kita semua perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan global ini. Pekerjaan CEPI akan membantu membangun dunia yang lebih aman bagi kita semua," ujar Raab.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya