Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pentingnya Vaksin dalam Mencegah, Melindungi dan Mengebalkan

Senin, 3 Mei 2021 18:10 WIB
Pentingnya Vaksin dalam Mencegah, Melindungi dan Mengebalkan

RM.id  Rakyat Merdeka - World Immunization Week 2021 yang dirayakan setiap tahunnya di pekan terakhir April, untuk tahun 2021 ini mengusung tema “Vaccines bring us closer”, mengenai pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan melindungi hidup, melalui slogan Prevent (Mencegah); Protect (Melindungi) dan Immunise (Mengebalkan).

Vaksin rotavirus  merupakan pencegahan paling utama yang dapat dilakukan oleh parents untuk mencegah virus paling umum penyebab diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia. Tingginya angka kematian akibat rotavirus mendorong Pemerintah untuk mempertimbangkan perluasan imunisasi dasar saat ini dengan menambah vaksin rotavirus untuk menekan angka kematian bayi dan anak. 

Baca juga : Menaker Ida : Program Vaksinasi Perkuat Kesehatan Dan Melindungi Pekerja

Berdasarkan keterangan dari dr. Deliana Permatasari, GSK Vaccine Medical Director, vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dengan pemberian dosis pertama pada usia 6 minggu, dan dosis kedua diberikan dengan interval 4 minggu, selambat-lambatnya sebelum si kecil berusia 24 minggu. “Vaksin Rotavirus diberikan secara oral,  tidak disuntikkan, sehingga parents maupun si kecil tidak perlu cemas akan jarum suntik,” tambahnya.

Selain rotavirus, lanjutnya, penyakit endemis yang juga sering luput dari pencegahan adalah Hepatitis A. Infeksi virus Hepatitis A biasanya ditemukan pada negara dengan endemisitas tinggi, dimana infeksi biasanya terjadi sebelum anak berusia lima tahun dan sangat menular. Pentingnya pemberian vaksin hepatitis A sebagai pencegahan utama ditekankan oleh WHO yang merekomendasikan masuknya vaksin hepatitis A dalam program wajib imunisasi nasional bagi anak berusia 1 tahun ke atas yang tinggal di daerah dengan perubahan endemisitas hepatitis A tinggi ke sedang. Di Indonesia sendiri hepatitis A pernah menjadi kejadian luar biasa (KLB) dimana tercatat hingga 957 kasus Hepatitis A di Pacitan pada tahun 2019. Berdasarkan rekomendasi IDAI tahun 2020, vaksin hepatitis A diberikan dalam 2 dosis pada periode usia 12 bulan – 18 tahun, serta bagi siapapun yang akan melakukan perjalanan ke wilayah endemis hepatitis A untuk melakukan imunisasi 2-4 pekan sebelum keberangkatan. 

Baca juga : Peningkatan Keselamatan Pada Perlintasan Sebidang KA, Wewenang Siapa?

GlaxoSmithKline (GSK) sebagai perusahaan perawatan kesehatan global dengan teknologi sains terdepan senantiasa berupaya untuk membantu masyarakat berbuat lebih banyak, merasa lebih baik, dan hidup lebih lama. “Kami percaya bahwa tingkat kesejahteraan suatu negara dapat diukur dari tingginya tingkat vaksinasi. Edukasi mengenai pentingnya vaksin harus menjadi agenda yang dilakukan secara kontinu, agar masyarakat betul-betul memahami manfaat mendapatkan vaksin tepat waktu dan tidak mudah terpengaruh informasi menyesatkan mengenai vaksin,” ujar dr. Deliana.

Dr. Deliana juga menambahkan bahwa vaksinasi merupakan cara yang aman dan hemat untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa. “Saat ini tersedia vaksin untuk melindungi setidaknya 20 penyakit, seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak. Vaksin-vaksin ini menyelamatkan hingga 3 juta nyawa setiap tahunnya,” paparnya.                                                                          

Baca juga : Penuhi Permintaan Pasar, Modernland Luncurkan La Seine Precast Tahap 2

Menjawab kekhawatiran parents akan vaksinasi di masa pandemi, Kementerian Kesehatan dan IDAI telah mengeluarkan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi COVID-19 agar fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tetap melayani imunisasi anak di tengah pandemi. Empat panduan yang terpenting adalah: (1) prinsip jaga jarak fisik, (2) pemberlakuan sistem triase (memisahkan anak yang imunisasi dengan anak yang berobat karena sakit), (3) pengaturan jam kedatangan untuk mencegah kerumunan pasien, (4) sosialisasi bagi orang tua dan anak untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker di luar rumah. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.