Dark/Light Mode

Inggris Yakin G7 Komit Atasi Masalah HAM Hingga Covid-19

Senin, 10 Mei 2021 21:17 WIB
Para Menlu negara kelompok G7 bertemu di London, Inggris (Foto Associated Press)
Para Menlu negara kelompok G7 bertemu di London, Inggris (Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inggris menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Menteri Luar Negeri dan Pembangunan G7 di London, pekan ini. Pesertanya, negara-negara G7 (Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat) bersama negara undangan: Australia, India, Korea Selatan, Afrika Selatan, dan Ketua ASEAN.

 KTT G7 ini merupakan tatap muka pertama lebih dari dua tahun terakhir. Mereka menghasilkan beberapa komitmen. Mulai dari bekerja sama membela demokrasi, menegakkan kebebasan dasar dan hak asasi manusia, serta meningkatkan dukungan untuk melindungi mereka yang paling terpukul dengan krisis seperti Covid-19, perubahan iklim dan kelaparan.

"Pertemuan ini untuk membantu tercapainya tujuan Kepresidenan Inggris di G7 dalam pemulihan dari Covid-19," bunyi pernyataan Kedubes Inggris, di Jakarta, Senin (10/5/2021).

Inilah tiga komitmen negara G7 (negara industri maju) dan hasil detilnya:

1. Mengatasi Ancaman Geopolitik dengan:

a. Menyerukan protes tentang peningkatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.

Baca juga : Indonesia Masuki Fase Rawan Ledakan Covid-19

b. Menyetujui tindakan tegas di Myanmar jika pihak militer menolak untuk mengubah arah.

c. Mendukung Pemerintah Afghanistan di masa depan, bergantung pada kemajuan proses perdamaian.

d. Mengecam pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, komitmen G7 untuk menangani kamp kerja paksa dan menyerukan praktik ekonomi koersif China.

2. Komitmen Menjaga Demokrasi melalui:

a. Mempertahankan kebebasan pers didukung peningkatan pendanaan untuk Global Media Defense Fund.

b. memperkuat Mekanisme Tanggap Cepat, termasuk melalui kemitraan baru Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk melawan acaman seperti disinformasi vaksin.

Baca juga : Satgas Desak Pemda & Desa Genjot Penanganan Covid-19

c. Kolaborasi G7 untuk mencegah praktik keji penahanan sewenang-wenang, termasuk rencana yang diinisiasi Kanada.

3. Mendukung Pemulihan Berkelanjutan Dari Pandemi Covid-19

a. Meningkatkan akses ke vaksin

b. Dua target pendidikan ambisius: 40 juta lebih anak perempuan di sekolah pada tahun 2026 dan lebih banyak anak perempuan yang dapat membaca setelah tamat sekolah dasar.

c. Kesepakatan menginvestasikan 15 miliar dolar AS untuk mendukung perempuan dengan peluang ekonomi baru.

d. Perjanjian pencegahan kelaparan dan krisis kemanusiaan dan secara kolektif memberikan kontribusi lebih dari 5 miliar pounsterling ke 42 negara yang berada di ambang bencana atau musibah kelaparan

Baca juga : Izabel Goulart, Kepergok Langgar Prokes Covid-19

e. Komitmen untuk menjaga umat manusia dari bencana iklim, melalui sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan.

f. Meningkatkan pendanaan untuk membantu negara beradaptasi dengan dampak perubahan iklim

Tahun 2021 menandai tahun penting kepemimpinan internasional bagi Inggris. Selain KTT G7 di Cornwall bulan depan (G7 Summit in Cornwall), akhir tahun ini Inggris juga akan menjadi tuan rumah COP26 di Glasgow (COP26 in Glasgow). [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.