Dark/Light Mode

Bikin Angka Kelahiran Di Xinjiang Turun Drastis

China Dituding Genosida Etnis Uighur Lagi

Kamis, 13 Mei 2021 17:45 WIB
Warga etnis minoritas Muslim Uighur, Daerah Otonomi Xinjiang, China.
Warga etnis minoritas Muslim Uighur, Daerah Otonomi Xinjiang, China.

 Sebelumnya 
Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang laporan tersebut. China menyatakan, perubahan tingkat kelahiran terkait dengan perbaikan kesehatan dan kebijakan ekonomi, dan menolak keras tuduhan genosida.

Ada seruan yang berkembang di beberapa negara Barat untuk dilakukan penyelidikan, apakah tindakan Beijing di Xinjiang merupakan genosida. Namun pemerintah Amerika Serikat dan parlemen di negara-negara termasuk Inggris dan Kanada menggambarkan kebijakan China di Xinjiang sebagai genosida.

Baca juga : Airlangga Tunjuk 110 Daerah Jadi Inisiator

Menurut Konvensi Genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa 1948, perlu ada bukti niat Beijing untuk menghancurkan populasi etnis untuk memenuhi tekad itu.

Kelompok hak asasi manusia, peneliti, mantan penduduk, dan beberapa anggota parlemen Barat mengatakan, pihak berwenang Xinjiang telah secara sewenang-wenang menahan sekitar 1 juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya di jaringan kamp sejak 2016.

Baca juga : Menkeu Pengen Kegiatan Ekonomi Bergairah Lagi

China awalnya membantah kamp itu ada, tetapi sejak saat itu mengatakan, bahwa kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan kejuruan yang dirancang untuk memerangi ekstremisme agama, dan bahwa semua orang di pusat tersebut telah "lulus". [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.