Dark/Light Mode

Jantung Kotanya Diserang Corona

China Pontang-panting Lagi

Minggu, 14 Juni 2020 05:13 WIB
Pasar Induk Xinfadi yang ditutup saat lockdown Beijing dinyatakan lockdown (Foto: Reuters)
Pasar Induk Xinfadi yang ditutup saat lockdown Beijing dinyatakan lockdown (Foto: Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua bulan sembuh dari corona, China ‘sakit’ lagi. Kali ini yang diserang bukan Wuhan, tapi Beijing. Jantungnya China. Serangan baru ini membuat China pontang-panting. Khawatir datangnya gelombang kedua, pemerintah setempat langsung memberlakukan lockdown untuk Kota Beijing. 

Penyebaran virus corona di Beijing dimulai pada Kamis (11/6) lalu. Saat itu, seorang pria berusia 52 tahun dari Distrik Xincheng menunjukkan gejala seperti demam dan kelelahan. Awalnya, dikira hanya demam biasa. Soalnya pasien tak memperlihatkan gejala lain seperti batuk, sesak, atau sakit tenggorokan. Apa lagi pasien mengaku tak punya riwayat keluar kota atau kontak dengan orang asing dalam dua pekan terakhir. Namun setelah dilakukan tes swab, pasien yang tak disebutkan identitasnya itu, dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga : China Kembali Diserang 11 Kasus Corona Baru

Dari hasil pelacakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), diketahui pasien ini baru saja mengunjungi Pasar Makanan Xinfadi sebanyak dua kali. Di sana, dia juga berkeliling mengunjungi pusat perbelanjaan, restoran, dan supermarket. 

Sehari kemudian, Jumat (12/6), dua pria yang bekerja di perusahaan daging dinyatakan positif Covid-19. Dua pria ini diketahui bekerja di pasar induk Xinfandi. Belum diketahui persis bagaimana dua pria ini terinfeksi. Belakangan diketahui ada 3 orang lain yang kena Covid-19. Bahkan sampai kemarin sudah ada 11 kasus Covid-19. Semuanya berhubungan dengan pasar Xinfadi. 

Baca juga : Amerika Saja Ancur-ancuran

Mengetahui ada 11 warganya yang positif corona, otoritas setempat langsung menaikkan status darurat di distrik tempat berada pasar tersebut. Seorang pejabat CDC Beijing Pang Xinghuo mengatakan, dari penilaian awak kasus baru ini sangat mungkin berhubungan dengan lingkungan yang terkontaminasi di pasar. “Atau terinfeksi setelah kontak dengan orang yang terinfeksi,” kata Xinghuo, kemarin. 

Kepala pasar grosir daging Xinfadi mengatakan kepada Beijing News, virus itu terdeteksi pada sebuah talenan yang digunakan untuk menangani ikan salmon impor. Kemunculan kasus baru ini bikin China terpaksa harus pontang-panting lagi. Pihak berwenang di Beijing untuk sementara waktu menutup pasar tersebut. Bahkan, lantaran khawatir penularan otoritas setempat mengeluarkan salmon dari raknya dan memusnahkannya. Pasar induk tersebut kini dijaga oleh pihak berwenang. 

Baca juga : Garnisun Hong Kong Siap Lindas Penentang UU Keamanan Nasional

Akibat kasus ini, pemerintah setempat akan melakukan tes massal kepada 10.000 orang yang bekerja di pasar. Tak hanya itu, pemerintah mengunci sebagian kota Beijing. Tepatnya 11 residensial yang terkait dengan pasar tersebut. Pemerintah kota Beijing membatalkan rencana untuk membuka kembali sekolah untuk siswa di kelas satu hingga tiga pada hari Senin karena kasus baru. “Karena ada kasus baru ditemukan pada 11 dan 12 Juni, maka pembukaan kembali sekolah ditunda,” kata pejabat Komisi Pendidikan. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.