Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Israel Siapkan 9.000 Tentara Cadangan Serang Gaza, PBB Khawatirkan Perang

Kamis, 13 Mei 2021 23:34 WIB
Pemakaman tentara Israel Omer Tabib (21) di Elyakim di utara Israel, Kamis (13/5/2021). (Foto Jack Guez/AFP)
Pemakaman tentara Israel Omer Tabib (21) di Elyakim di utara Israel, Kamis (13/5/2021). (Foto Jack Guez/AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Israel telah menyiapkan 9.000 tentara untuk menyerang Jalur Gaza. Tak gentar, sayap bersenjata kelompok Hamas, Brigade Al Qassam, mengancam akan terus melanjutkan serangan roket. Perserikatan Bangsa Bangsa khawatir, perang akan terjadi.

Kantor Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, "Militer dapat menerjunkan hingga 9.000 orang sesuai dengan kebutuhan, mengingat pertempuran yang masih berlangsung dengan kelompok-kelompok teror di Jalur Gaza."

Dilansir Times of Israel, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Brigjen Hidai Zilberman mengatakan, telah memanggil 7.000 cadangan. Mereka adalah pasukan dari unit pertahanan udara, artileri, dan medis, administratif dan intelijen.

Baca juga : ICC Duga Israel Lakukan Kejahatan Perang

Saat ini, pasukan infanteri dan tank dari Pasukan Penerjun payung, Brigade Golani dan Brigade Lapis Baja ke-7 sudah diterjunkan ke perbatasan Gaza. Militer Israel mengatakan telah menyerang Gaza lebih dari 600 kali sejak Senin malam, sementara Hamas telah menembakkan lebih dari 1.600 roket ke arah Israel, dengan sebagian besar dari mereka telah dicegat dan dihancurkan dengan Iron Dome (Kubah Besi).

Sejauh ini, serangan tersebut telah menewaskan sekitar 87 warga , termasuk 18 anak-anak. Pernyataan itu dilaporkan Kementerian Kesehatan pada hari Kamis (13/5). Sementara itu, dilansir Aljazeera, lebih dari 530 orang, sejak serangan intensif Israel, Senin malam lalu (11/5/2021). Sementara di pihak Israel, tujuh orang meninggal.

Ketegangan meningkat dipicu pengusiran Israel atas warga Palestina dari Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, yang berbuntut bentrokan di Masjid al Aqsa serta penutupan akses ke rumah suci tiga agama itu.

Baca juga : Kutuk Israel, Solidaritas Muslim Asia Tenggara Galang Dana Untuk Palestina

"Hentikan penembakan segera. Kita sedang eskalasi menuju perang skala penuh," ujar Tor Wennesland, diplomat Norwegia dan koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, di Twitter.

Pernyataan itu muncul ketika AS menunda mengeluarkan pernyataan bersama dengan 15 anggota Dewan Keamanan PBB.

"Para pemimpin di semua sisi harus memikul tanggung jawab de-eskalasi. Biaya perang di Gaza sangat menghancurkan dan dibayar oleh orang-orang biasa. (PBB) bekerja dengan semua pihak untuk memulihkan ketenangan. Hentikan kekerasan sekarang," tegas Wennesland. Pernyataan Wennesland bertepatan dengan upaya diplomatik di Dewan Keamanan PBB yang bertemu membahas eskalasi kekerasan Israel di Gaza setelah berhari-hari tindakan keras terhadap jamaah Muslim di malam-malam Ramadhan di Yerusalem Timur.

Baca juga : KPK Sesalkan Potongan Surat TWK Pegawainya Beredar

Para pemimpin dunia mengutuk kekerasan dan mendesak gencatan senjata. Tetap saja, baik Israel maupun Hamas tampaknya bertekad untuk terus maju. Bahkan ketika ada kabar tentang kehadiran mediator, Hamas menembakkan sekitar 100 roket hampir secara bersamaan.

Tidak ada laporan langsung tentang kerusakan atau korban. Bisa jadi serangan ditujukan untuk menunjukkan bahwa gudang senjata Hamas masih penuh meski telah berlangsung tiga malam serangan udara dan tewasnya beberapa pemimpin Hamas, Rabu (12/5/2021).

"Keputusan untuk mengebom Tel Aviv, Dimona dan Yerusalem lebih mudah bagi kami daripada air minum," kata juru bicara Brigade al Qassam dalam pesan video. Dimona adalah lokasi situs reaktor nuklir Israel. Tel Aviv, Ibu Kota Israel).[MEL]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.