Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ledakan Gereja Dan Hotel Di Sri Lanka Tewaskan 156 Orang

Minggu, 21 April 2019 16:42 WIB
Ledakan Gereja Dan Hotel Di Sri Lanka Tewaskan 156 Orang

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak kurang dari 156 orang tewas dan lebih dari 400 orang lainnya terluka setelah serangkaian ledakan di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka pada Minggu Paskah (21 April).

Dilansir Strait Times polisi menyebut, setidaknya 35 orang asing tewas. Sumber rumah sakit mengatakan, korban tewas di antaranya warga Amerika Serikat, Inggris dan Belanda. Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, mengutuk serangan itu dan menyerukan pertemuan dewan keamanan darurat untuk mempelajari serangan yang tampaknya terkoordinasi.

“Saya sangat mengutuk serangan pengecut terhadap masyarakat hari ini. Saya meminta semua orang Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat,” cuitannya di Twitter.

“Harap hindari menyebarkan laporan dan spekulasi yang tidak diverifikasi. Pemerintah mengambil langkah segera untuk mengatasi situasi ini."

Baca juga : KPK Limpahkan Dakwaan Dan Berkas Taufik Kurniawan Ke Pengadilan Semarang

Kedutaan Besar China di Sri Lanka mengatakan empat warga negara China terluka. Dilansir Xinhua, mereka dalam kondisi stabil.

Kedutaan-kedutaan di Kolombo juga memperingatkan warganya untuk berlindung. Sri Lanka Airlines meminta pelanggan untuk tiba di bandara empat jam lebih awal dari penerbangan.

Kepala polisi Sri Lanka telah memperingatkan bakal ada serangan itu 10 hari lalu. "Badan intelijen asing telah melaporkan bahwa NTJ (National Thowheeth Jama'ath) berencana untuk melakukan serangan bunuh diri yang menargetkan gereja-gereja terkemuka serta Komisi Tinggi India di Kolombo," isi peringatan Kepala Polisi Pujuth Jayasundara pada 11 April untuk pejabat berwenang.

NTJ adalah kelompok Muslim radikal di Sri Lanka yang mulai dikenal pada 2018 ketika dikaitkan dengan vandalisasi patung Buddha.

Baca juga : Banjir & Longsor Di Manggarai Barat, 2 Tewas 6 Hilang

Ledakan pertama terjadi di Gereja St Anthony di Kolombo. Setidaknya 160 orang yang terluka. Korban telah dirawat di Rumah Sakit Nasional Kolombo .

Serangan lain melanda St Sebastian di kota Negombo. Tidak lama setelah ledakan-ledakan, polisi mengkonfirmasi tiga hotel kelas atas di ibukota itu juga telah terkena, bersama dengan sebuah gereja di kota Batticaloa, di timur negara itu. Seorang pejabat di rumah sakit Batticaloa mengatakan kepada AFP, lebih dari 300 orang telah dirawat dengan luka-luka setelah ledakan di sana.

Kerusakan terlihat di hotel-hotel mewah termasuk Shangri-La, Kingsbury dan Cinnamon Grand. Polisi dan kendaraan darurat telah memblokir pintu masuk ke Shangri-La. Terdapat kerusakan seperti jendela pecah, di atas pintu masuk sebuah kafe.

Setidaknya salah satu korban tewas di Cinnamon Grand Hotel, Kolombo, dekat kediaman resmi perdana menteri. Gereja St Sebastian di Katuwapitiya di Negombo memposting foto-foto kehancuran di dalam gereja di halaman Facebook-nya. Tampak darah pada bangku dan lantai.

Baca juga : Angin Puting Beliung Tewaskan 14 Orang Di Alabama

"Serangan bom ke gereja kami, silakan datang dan bantu jika anggota keluarga Anda ada di sana," baca sebuah posting dalam bahasa Inggris di halaman Facebook Gereja St Sebastian.

Tidak ada pertanggungjawaban atas serangan. Tidak ada serangan di Sri Lanka yang terkait dengan kelompok-kelompok Islam. Meskipun demikian, media setempat melaporkan, seorang warga Sri Lanka berusia 37 tahun tewas di Suriah pada 2016 ketika berperang untuk negara Islam di Irak dan kelompok Suriah (ISIS).

Dari total populasi Sri Lanka sekitar 22 juta, 70 persen beragama Budha, 12,6 persen Hindu, 9,7 persen Muslim, dan 7,6 persen Kristen, menurut sensus negara 2012. Hanya sekitar 6 persen dari populasi adalah Katholik. Tetapi agama dipandang sebagai kekuatan pemersatu karena mencakup orang-orang dari minoritas Tamil dan kelompok etnis mayoritas Sinhala.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.