Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bahas Isu Sentimen Asia, Wamenlu Mahendra Siregar Minta AS Jamin Kemanan WNI

Senin, 31 Mei 2021 20:39 WIB
Wamenlu AS Wendy Sherman dan Wamenlu Mahendra Siregar di Kementerian Luar Negeri, Jakarta. (Foto RM.id/Kemlu RI)
Wamenlu AS Wendy Sherman dan Wamenlu Mahendra Siregar di Kementerian Luar Negeri, Jakarta. (Foto RM.id/Kemlu RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar mengangkat isu sentimen anti Asia yang semakin meningkat di AS ketika bertemu Wamenlu AS Wendy Sherman (71), Senin (31/5/2021).

Mahendra ingin Pemerintah AS menjamin keamanan Warga Negara Indonesia (WNI) serta diaspora Indonesia dari sentimen anti Asia di negara itu.

Kepada Sherman, Mahendra menegaskan, sebagai negara demokrasi, Indonesia dan AS berbagi nilai yang sama yaitu menghargai perbedaan. Tidak ada tempat bagi diskriminasi. Apapun latar belakang dan alasannya.

Baca juga : Belgia Sentimen Ke Sawit, Herman Khaeron Minta Pemerintah Balas

"Indonesia memberikan perhatian tinggi terhadap langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dan otoritas AS," jelas mantan Duta Besar RI untuk AS itu.

Sherman menyambut positif permintaan Mahendra agar WNI di AS berada dalam kondisi aman. Dia menegaskan, bahwa kejahatan anti Asia bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang sangat dijunjung pemerintahan Joe Biden-Kamala Harris.

"Tidak ada ruang untuk intoleransi terhadap kelompok mana pun atas dasar ras, etnis, agama, jenis kelamin, atau orientasi seksual,” ujar Sherman.

Baca juga : Cegah Kasus Antigen Bekas, Muhadjir Minta Limbah Medis Segera Dihancurkan 

Dalam kaitannya dengan hubungan kedua negara, Sherman memuji Indonesia sebagai negara populasi Muslim terbesar di dunia dan negara demokrasi yang toleran. "Indonesia adalah mercusuar toleransi agama, moralitas dan inklusifitas," tuturnya.

Kata dia, itu jadi hal yang penting bagi pemerintahan Biden-Harris. Pekan lalu, Biden telah menandatangani Undang-Undang untuk memerangi kejahatan anti Asia, setelah serangkaian kekerasan terhadap warga keturunan Amerika Asia.

UU itu dapat meringkas prosedur pelaporan, sehingga memudahkan warga untuk melaporkan insiden terkait kejahatan dan kebencian ke otoritas AS. Dia menyebut rasisme sebagai racun yang telah lama menjangkiti bangsa Amerika.

Baca juga : BPIP Dan Seniman Indonesia Care Lanjutkan Sosialisasi Kebangsaan

"Di Amerika, kebencian tidak bisa dilindungi," tegasnya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.