Dark/Light Mode

Kasus Covid Di Malaysia Bisa Tembus 13 Ribu Pada 14 Juni, Kalau Warganya Cuek Prokes

Rabu, 2 Juni 2021 11:08 WIB
Kontainer jenazah Covid di RS Sungai Buloh, Selangor, Malaysia (Foto: Twitter/KK Malaysia)
Kontainer jenazah Covid di RS Sungai Buloh, Selangor, Malaysia (Foto: Twitter/KK Malaysia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Situasi Covid di Malaysia saat ini tidak main-main. Hasil analisis model yang dipaparkan Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah pada Senin (31/5) menyebutkan, jumlah kasus harian di Malaysia bisa meroket hingga 13 ribu pada 14 Juni mendatang, jika masyarakat setempat tak disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Sejak April 2021, tren kasus Covid di Malaysia memang terus meningkat. Puncaknya mencapai angka 9.020 pada 29 Mei 2021, meski beberapa hari setelahnya mengalami penurunan.

"Malaysia belum keluar dari masalah. Tolong tetap berdiam di rumah, lakukan self lockdown. Kalau terpaksa harus keluar untuk keperluan darurat, tolong patuhi protokol kesehatan. Berdoalah, semoga lockdown ini bisa membantu melandaikan kurva," kata Noor Hisham via akun Twitter-nya, Senin (31/5).

Untuk mengatasi situasi Covid yang menggila, Malaysia memutuskan lockdown selama 2 pekan mulai 1 Juni. Mayoritas kegiatan ekonomi dan pusat perbelanjaan tutup. Sementara supermarket dan layanan esensial lainnya tetap beroperasi.

Baca juga : Malaysia Siap Nego Saudi, Supaya Warganya Yang Disuntik Sinovac Bisa Pergi Haji

Dalam setiap rumah tangga, hanya 2 orang yang diizinkan pergi keluar untuk membeli makanan atau berobat/mendapatkan layanan medis dalam radius maksimal 10 km dari kediaman.

Jumlah Pasien ICU Nyaris 900

Per Selasa (1/6), Malaysia melaporkan 7.105 kasus baru. Sehingga total.kasus terkonfirmasi di negara tersebut telah mencapai 579.462, dengab 80.474 kasus aktif.

Lebih dari sepertiga jumlah kasus tersebut ada di Lembah Klang, dengan rincian 2.068 di Selangor dan 817 di Kuala Lumpur. Disusul Sarawak (703), Penang (400), dan Johor (431).

Baca juga : Kasus Covid-19 Di Bantul Bertambah 100 Orang

Sedangkan jumlah kasus kematian akibat Covid, dilaporkan bertambah 71. Terdiri dari 69 warga Malaysia dan 2 WNA, dengan rentang usia antara 27 dan 93.

Angka kematian harian sebanyak 93 itu mengerek total kasus kematian menjadi 2.867.

Saat ini, jumlah pasien Covid yang dirawat di ICU telah mencapai angka 872. Nyaris 900. Sebanyak 419 di antaranya, memerlukan alat bantu pernapasan.

Bila kasus aktif membludak, Noor Hisham mewanti-wanti tenaga medis agar memprioritaskan tempat tidur ICU untuk pasien dengan potensi pemulihan tinggi, ketimbang mereka yang memiliki prognosis buruk.

Baca juga : Soal Ledakan Covid Di Malaysia, Dicky Ingatkan Kasus Covid Di RI Nggak Kalah Serem

Channel News Asia juga menyebut, kamar jenazah rumah sakit pemerintah juga sudah mencapai kapasitasnya. Pihak berwenang mulai kesulitan mengakomodasi meningkatnya jumlah kematian. Sehingga, memutuskan menyimpan jenazah di dalam kontainer khusus yang disediakan unit medis forensik.

Catatan kurang baik lainnya, Kementerian Kesehatan Malaysia mengidentifikasi 27 klaster baru pada Selasa (1/6). Sehingga, total klaster aktif saat ini berjumlah 668 klaster.

Rincian 27 klaster baru itu meliputi 13 klaster perkantoran, 3 klaster kegiatan keagamaan, 8 klaster komunitas di Sarawak, Kelantan, dan Perak terkait dengan kegiatan kunjungan rumahtangga, 2 klaster lembaga pendidikan, dan klaster pusat perawatan lansia di Kuala Lumpur. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.