Dark/Light Mode

Kasus Covid-19 Asia Tenggara Naik 19 Persen

Vaksin Jadi Barang Langka Kita Wajib Disiplin Prokes

Minggu, 9 Mei 2021 05:30 WIB
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers menyambut kedatangan vaksin 1,39 juta dosis vaksin jadi AstraZeneca, di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (08/05/2021) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers menyambut kedatangan vaksin 1,39 juta dosis vaksin jadi AstraZeneca, di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (08/05/2021) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peningkatan kasus Covid-19 di dunia saat ini melebihi peningkatan kasus pada enam bulan pertama pandemi.

Hal itu berdasarkan pada laporan mingguan World Health Organization (WHO) terkait ka­sus epidemiologi global Covid-19 pada 2 Mei 2021.

“Jumlahnya sangat tinggi, dengan lebih dari 5,7 juta ka­sus per minggunya,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam konferensi pers, kemarin.

Retno menuturkan, hingga Jumat (7/5), jumlah kasus positif Covid-19 di dunia sudah me­lebihi 157 juta kasus dengan angka kematian lebih dari 3,2 juta orang. Kenaikan tertinggi terjadi di wilayah Asia Tenggara. Yakni, sebesar 19 persen dalam sepekan, hingga 2 Mei lalu.

Baca juga : Kasus Covid Nambah 4.369, Jawa Barat Dan Riau Teratas

Dalam terminologi WHO, Asia Tenggara mencakup India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maldives, Timor Leste, Myanmar dan Bhutan.

“Dengan kenaikan kasus baru, maka kasus baru Asia Tenggara merupakan 47 persen dari kasus baru dunia selama kurun waktu tersebut,” bebernya.

Retno mengatakan, kondisi tersebut mesti menjadi peng­ingat bahwa penyebaran virus Corona masih terjadi di mana-mana.

Karena itu, dia mengajak masyarakat mensukseskan kegiatan vaksinasi yang dilak­sanakan pemerintah sambil tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Baca juga : Kasus Positif Nanjak 4.512, Posisi Jawa Barat Disalip DKI

“Kita harus terus waspada. Setiap dari kita dapat menjadi bagian dari ikhtiar untuk mence­gah peningkatan penyebaran Covid-19,” imbau Retno.

Pemerintah Indonesia terus berupaya memastikan keamanan pasokan vaksin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Kemarin, Indonesia keda­tangan 1.389.600 dosis vaksin jadi AstraZeneca. Ini kedatangan vaksin Covid-19 tahap 12 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sementara pada 6 Mei 2021, pemerintah juga telah menerima 55.300 dosis vaksin AstraZeneca.

Dengan demikian, maka jumlah vaksin batch ketiga yang diterima pada pekan ini dari COVAX facility sebanyak 1.444.900 dosis vaksin jadi AstraZeneca.

Baca juga : Kasus Covid Naik 5.241, Jawa Barat Belum Turun Dari Puncak

Sementara secara keseluruhan, Indonesia telah mengamankan 75.910.500 dosis vaksin. Rinciannya, Sinovac 68.500.000 dosis vaksin, AstraZeneca dari COVAX 6.410.500 dosis, ke­mudian Sinopharm sebesar 1 juta dosis.

Meski begitu, Retno mengingatkan, perlambatan pengiri­man vaksin mulai terjadi. Vaksin saat ini menjadi komoditas lang­ka akibat tingginya kebutuhan di berbagai penjuru dunia.

Nah, upaya mencegah kekurangan vaksin itu dapat di­lakukan jika masyarakat terus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

“Jangan pernah lengah. Perang melawan Covid-19 masih jauh dari selesai,” tandasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.