Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Perbaiki Citra Di Kancah Internasional
China Mau Baikan Sama Media Asing
Kamis, 3 Juni 2021 05:18 WIB
Sebelumnya
“Di China, tidak ada ruang untuk pendapat yang tidak sesuai dengan Partai Komunis China. Rasanya dalam hari-hari ini kami hampir-hampir tidak ditolerir,” kata Smith.
Banyak jurnalis asing di China diberi visa jangka pendek selama tiga bulan, sehingga mempersulit perjalanan di dalam negara China.
Baca juga : Terima Kunjungan Dubes China, Airlangga Bahas Kerja Sama Vaksin
Smith juga menyatakan, mantan koresponden BBC di Beijing, John Sudworth adalah jurnalis terakhir yang meninggalkan China, setelah dia melaporkan tentang sejumlah kamp tahanan di Xinjiang barat laut. Ia memberitakan, kelompok minoritas dipaksa bekerja di pabrik-pabrik tekstil di sana.
Pada awal 2021, Reporters Without Borders (RSF) melaporkan, China berada di ranking 177 dalam indeks kebebasan pers secara global. Indeks tahunan tersebut meninjau situasi kebebasan pers di 180 negara dan kawasan.
Baca juga : Buru Harun Masiku, KPK Surati Interpol Minta Terbitkan Red Notice
RSF menyatakan, datanya menunjukkan bahwa jurnalisme benar-benar diblokir dan dibatasi di hampir tiga perempat negara yang dievaluasi. China merupakan salah satu negara yang melakulan hal tersebut.
China berada di posisi ini karena pemerintah juga terus menerapkan sensor, dan propaganda internet ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tepat di bawah China, ada tiga negara, yaitu Turkmenistan (178), Korea Utara (179), dan Eritrea (180). Tiga negara tersebut mempertahankan kendali mutlak atas semua berita dan informasi. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya