Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Imam Khomeini dan Palestina

Jumat, 4 Juni 2021 12:40 WIB
Imam Khomeini -kiri- (1900-1989) saat bertemu Yasser Arafat (kedua kiri) atau Muhammad Yassir Abdul Rahman Abdul Rauf Arafat al-Qudwa (1929–2004) pada 1979. Yasser Arafat adalah seorang negarawan Palestina, Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Presiden Otoritas Nasional Palestina (PNA), pemimpin partai politik dan mantan pasukan milisi Fatah, yang ia dirikan pada 1959. [Foto: Institute for Humanities and Cultural Studies]
Imam Khomeini -kiri- (1900-1989) saat bertemu Yasser Arafat (kedua kiri) atau Muhammad Yassir Abdul Rahman Abdul Rauf Arafat al-Qudwa (1929–2004) pada 1979. Yasser Arafat adalah seorang negarawan Palestina, Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Presiden Otoritas Nasional Palestina (PNA), pemimpin partai politik dan mantan pasukan milisi Fatah, yang ia dirikan pada 1959. [Foto: Institute for Humanities and Cultural Studies]

RM.id  Rakyat Merdeka - 4 Juni, mengingatkan kita kepada wafatnya sosok besar penoreh sejarah yang mengumandangkan seruan kebebasan dan kemerdekaan, menyuarakan wacana penentangan terhadap arogansi dan dukungan terhadap muqawamah (perlawanan) Islam.

Mengingat dan mengenang nama orang-orang besar dalam sejarah yang mampu mengubah nasib suatu bangsa dengan pemikiran Ilahi, tekad yang kuat dan kegigihannya, menjadi tugas semua orang yang memiliki kepedulian terhadap generasi mendatang.

Baca juga : PMI Salurkan Donasi Rp 1 Miliar Untuk Palestina

Imam Khomeini melakukan kebangkitan di masa keterasingan manusia, kegelapan kebodohan dan keacuhan terhadap agama, menghancurkan ‘berhala-berhala’, dan membuka jendela cahaya untuk manusia-manusia yang peduli dan menantikan kemerdekaan. Dalam lingkaran sosok-sosok agung inilah mengenal berbagai dimensi eksistensialnya menjadi tidak mudah.

Kemenangan Revolusi Islam Iran di bawah kepemimpinan Imam Khomeini menciptakan sebuah revolusi komprehensif di semua bidang politik, sosial, budaya, bahkan tutur kata. Menurut sebagian besar pakar politik dan sosial, pandangan dan pemikiran agung pendiri revolusi telah memasukkan agama yang sebelumnya hanya menjadi catatan pinggiran ke dalam teks asli kehidupan individual dan sosial masyarakat Iran dan dunia.

Baca juga : Hoax, BI Blokir Transfer Dana Ke Bank Palestina

Hari ini, hasil luar biasa dari peristiwa sejarah besar itu dapat dilihat pada kebangkitan Islam dan menguatnya semangat anti penindasan masyarakat dunia.

Meski telah banyak ditulis buku dan artikel tentang sisi-sisi kepribadian dan irfan Imam Khomeini, namun sebagaimana yang disampaikan oleh Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran saat ini, Ayatullah Khamenei: Apa yang kita katakan tentang Imam Khomeini bukan sesuatu yang berlebihan, akan tetapi bagian dari realita; lebih dari apa yang kita deskripsikan dan mampu kita paparkan. Imam Khomeini mengandung makna dan arti yang dalam.

Baca juga : Seperti Bung Karno, Puan Tegas Dukung Palestina

Pandangan dan pemikiran Imam Khomeini di bidang persatuan Islam membawa perubahan dalam tren baru perimbangan Timur Tengah dan menghembuskan semangat baru pada arus Islam di kawasan. Sementara kelompok perlawanan dan jihadis di negara Palestina dan Lebanon yang berada pada titik balik dunia Islam lebih diuntungkan oleh gelombang persatuan Islam dan sebagai hasilnya, memainkan peran besar dalam mewujudkan pemikiran Imam Khoemini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.